Aceh Barat | Atjeh Terkini.id – Adat kenduri jeurat (kubur) menjadi momentum setiap lebaran Idulfitri di Kabupaten Aceh Barat. Tujuannya, untuk mengirimkan doa kepada orang yang sudah meninggal dunia agar dilapangkan kuburnya.
Seperti di Kecamatan Pante Ceuremen, pada Rabu, (2/3/2025), masyarakat secara serentak melaksanakan kenduri jeurat. Salah satunya tempat Pemakaman Coet Mun, Gampong Pulo Teungoh, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.
Secara bergilir warga datang memadati lokasi kuburan untuk berziarah dalam rangka Idulfitri 1446 Hijriah.
Tengku di Kecamatan Pante Ceureumen, Muhammad Nasir mengatakan, selain ziarah kubur atau kerap disebut kenduri jeurat, pada malam hari dilaksanakan Berzikir dan yasin bersama yang di ikuti oleh seluruh masyarakat gampong Pulo Teungoh.Melalui momentum tersebut, diminta untuk menjadi muhasabah diri tentang kehidupan yang tidak kekal.
“Dengan ziarah kubur kita lebih sadar, bahwa siapapun dia, pangkat apapun, akan sama perlakuannya ketika sudah meninggal. Makanya dengan berziarah kita lebih sadar dan bisa memperbaiki diri di kemudian hari, kata M Nasir.
Dikatakannya, para peziarah tentu saja memanjatkan doa agar orang yang sudah meninggal bisa mendapat tempat layak di alam kubur. Kendatipun yang dilakukan dapat membuat diri lebih bertawakal kepada tuhan.
Menurutnya, ziarah kubur tak hanya dilakukan pada momen lebaran saja, akan tetapi lebih baik dilakukan secara rutin, agar semakin tersadarkan tentang kehidupan di dunia.
“Sifat sombong, dengki dan iri hati, itu semua tidak berguna ketika sudah di sini (dikubur), makanya kita diminta agama jangan berbangga hati dengan harta yang kita miliki saat ini. Ketika sudah tidak bernyawa semua kepunyaan di dunia itu tidak di bawa ke alam kubur,” jelasnya,
Dirinya berharap, pada momen lebaran tahun ini, bisa memanfaatkan waktu untuk memperbanyak sedekah kepada orang tak mampu. Sehingga hal demikian menjadi salah satu penolong saat sudah meninggal nantinya.