Bireuen | Atjeh Terkini.id – Polres Bireuen melalui Tim Gabungan Satreskrim berhasil mengungkap kasus penganiayaan dengan senjata api, yang terjadi di Kecamatan Peudada Bireuen pada 27 Juli 2024 Lalu.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko SH., M.H., saat menggelar Konferensi Pers, Sabtu (26/10/ 2024).
Pada Konferensi Pers tersebut Kapolres Bireuen didampingi Waka Polres, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kasi Humas Dantim Opsnal dan Danki A Yon III Satbrimob Polda Aceh.
Kapolres Bireuen mengatakan, dari pengungkapan kasus ini, tujuh tersangka berhasil ditangkap dilokasi terpisah, dengan menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata Api laras panjang jenis Ak-56, sembilan butir peluru aktif, dua Mobil, dua Sepeda Motor dan lima Unit Handphone.
“Alhamdulillah kami berhasil mengungkap kasus penganiayaan dengan senjata api, yang terjadi di Kecamatan Peudada Bireuen pada 27 Juli 2024 lalu, tujuh tersangka telah kami tangkap, barang bukti Senjata Api laras panjang jenis AK 56 dan sembilan butir peluru, dua mobil, dua sepeda motor dan lima handphone, tentunya ini kerja keras dan komitmen kami untuk bisa mengungkap kasus kriminal ini, harapannya stabilitas keamanan tetap terjaga, terlebih menjelang Pilkada 2024 dikabupaten bireuen, kita berharap iklim kamtibmas tetap sejuk menuju Pilkada aman dan damai,” ucap AKBP Jatmiko.
Perlu diketahui, tujuh pelaku ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda, diantaranya HB (32), warga Dewan Utara aceh utara, RM (26), Warga Muara Batu Aceh Utara, ditangkap pada 3 Agustus 2024 di wilayah Aceh Utara.
Sementara, JH (35), Warga Bandar Dua Pidie Jaya, ditangkap pada 7 Agustus 2024 di kabupaten bengkalis Riau. FD (39) warga tanah luas aceh utara, YC(42) Warga Langkahan Aceh Utara, AWI(45) Warga Langkahan Aceh Utara, ditangkap pada 9 Agustus 2024 di Wilayah Aceh Utara. Terakhir, MI (35) ,warga Tanah Luas ditangkap pada 28 Agustus 2024 di Wilayah Aceh Utara.
Dari keterangan Pelaku, Motif kasus tersebut adalah terkait hutang piutang. Pelaku dijerat dengan pasal 1 ayat (1) UUD RI Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata api, dan pasal 170 Ayat (1) Jo Pasal 351 dan Atau Pasal 328 Jo Ke KUHpidana, diancam hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara 20 tahun,ujarnya.(Umar A Pandrah).