Langsa | Atjeh Terkini.id – Anggota Komisi III DPR-RI, Dr H M Nasir Djamil S.Ag, M.Si., didampingi Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Langsa Dale’m Syukri ST dan Kasat Lantas Polres Langsa AKP Irfan Firdaus S.TRK., SIK secara simbolis menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) kepada anggota IMI Kota Langsa.
Selain itu, Nasir Djamil juga mensosialisasikan empat pilar MPR RI, yaitu Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang dihadiri oleh 100 anggota IMI Kota Langsa, di Dara Kupi, Gampong Paya Bujok Tunong, Sabtu (9/11/24) petang.
“Hari ini saya serahkan SIM secara simbolis kepada anggota IMI Kota Langsa sesuai program IMI Kota pada yang bekerjasama sama dengan Polres Langsa memfasilitasi pembuatan SIM gratis,” kata Pembina IMI Aceh, Nasir Djamil.
Menurutnya, pembuatan SIM ini bertujuan agar pengguna jalan raya dengan sepeda motor taat berlalu lintas sesuai aturan dan perundang – undangan yang berlaku.
“SIM ini merupakan syarat mutlak bagi pengendara sepeda motor ketika berlalu lintas di jalan raya,” ujar Bang Nasir lagi.
Anggota DPR-RI dari Fraksi PKS, Dr H M Nasir Djamil, MSi, sangat senang sekali bisa bertemu warga besar IMI Kota Langsa dan para komunitas yang menjadi motor terdepan dalam mensosialisasikan 4 pilar MPR RI dan berkendaraan. Sosialisasi ini juga menarik dengan hadirnya Wakil Ketua DPRK Langsa, Noma Khairil SKM.

Dalam pemaparannya, Nasir Djamil mengibaratkan sepeda motor adalah satu kesatuan dari empat pilar kebangsaan, jadi pilar itu adalah tiang bila ini tidak ada maka Indonesia tidak akan kokoh.
Dijelaskan, Pancasila itu ibarat mesin motor, bila tidak ada mesin sepeda motor tidak dapat digunakan. Demikian juga Pancasila merupakan mesin penggerak Negara Indonesia.
Lalu UUD 1945 ibarat roda, karena dia akan mengelilingi dan berjalan berdasarkan hukum jadi UUD 1945 adalah memuat aturan tentang kehidupan bangsa dan bernegara.
Lantas NKRI adalah seluruh komponen kelengkapan sepeda motor itu lengkap dan tak boleh lepas, begitulah keberadaan NKRI.
Bhinneka Tunggal Ika diibaratkan sebagai tanki sepeda motor yang berfungsi untuk pengisian berbagai jenis bahan bakar minyak, baik pertalite, Pertamax, Solar, dan jenis lainnya.
Jadi ada keberagaman suku bangsa di Negara Indonesia ini yang menjadi satu kesatuan. Jadi kita butuh ini semuanya, ini saya perumpamaan yang tidak boleh ada dan tidak boleh dicopot karena memang dibutuhkan.

“Kita butuh ini untuk menjalankan Republik ini untuk mengokohkan Indonesia,” tegas Nasir Djamil yang telah lima periode menduduki kursi legislatif.
Kembali sosialisasi memahami nilai yang ada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, mengajak teman IMI dan komunitas pilar yang melindungi Indonesia ini.
Sedangkan Ketua IMI Kota Langsa Dale’m Syukri ST, mengatakan penyerahan 100 SIM untuk tahap pertama, selanjutnya pada Januari awal tahun 2025 akan dilanjutkan pembuatan kembali 100 SIM C.
“Ini program berkelanjutan dari IMI, sampai 1000 SIM C bagi anggota IMI dan masyarakat kota Langsa. Untuk program di akhir Desember 2024 akan digelar Drag Race, direncanakan pada 14 – 15 Desember, Insyaallah,” tukas Dalem.
Sementara itu Kasat lantas, mengatakan selalu melakukan dialogis terkait balapan liar, selama bulan Ramadhan selalu antisipasi balapan liar.
Dari rekan IMI yang telah difasilitasi pembuatan SIM ini dapat mensosialisasikan bahwa balapan liar yang menimbulkan keresahan di masyarakat Kota Langsa dan pastikan akan kita tindak.
“Memberantas balapan liar, makanya dibutuhkan wadah karena ini hobi yang musti ada tempat penyalurannya,” ungkap Irfan Firdaus.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan beberapa pertanyaan oleh peserta dan langsung dijawab oleh Ketua IMI, Nasir Djamil dan Kasat Lantas Polres Langsa seraya berlangsung dengan penuh keakraban.(***)