Banda Aceh | Atjeh Terkini.id -Menyikapi pergolakan yang terjadi ditubuh Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh menjelang akan dilaksanakan Musyawarah Besar (Mubar) untuk memilih pimpinan baru, periode lima tahun mendatang yang meliputi Ketua Tanfiziyah, Ketua Mustasyar dan Ketua Nasihin, berhembus kabar tak sedap, dimana proses pembentukan kepanitiaannya dilakukan secara gelap.
Menurut informasi yang dihimpun dan sumber yang layak dipercaya, penunjukan ketua Oc dan Sc Mubar PAS Aceh itu, dinilai “gelap” karena tidak melalui prosuder dan mekanisme yang benar dan hal ini diduga dilakukan bertujuan untuk memuluskan keinginan mengelola partai oleh orang-orang tertentu.
Salah seorang pendiri dan Inisiator PAS Aceh Dr. Tgk Jamaluddin Thaib, MA, Senin (27/1/2025) di sela-sela kesibukannya mengurus kampus STAI Nusantara dan juga Dayah, awak media menanyakan sikapnya terhadap rencana Mubar yang menyebabkan terjadi kekisruhan di internal PAS.
Awalnya, Tgk Jamal menolak untuk diwawancarai dengan alasan bahwa ia tidak lagi di PAS dan sekarang sudah menjadi pengurus DPD Partai Demokrat Aceh.
Setelah didesak beberapa kali, baru kemudian Tgk Jamal sapaan akrab dari Dr. Jamaluddin Thaib, MA ini angkat bicara.
“Menurut saya, AD/ART Itu adalah kitab dan rujukan utama para pengurus dalam melaksanakan berbagai kegiatan partai termasuk pelaksanaan agenda lima tahunan yaitu Musyawarah Akbar (Mubar),” sebutnya.
Untuk itu, semua pengurus harus patuh pada AD/ART Partai, Tgk Jamal juga menekankan tentang pentingnya membaca AD/ART secara utuh dan berurut termasuk peran MPP, MTP dan Mustasyar, jangan lompat- lompat, kalau baca AD/ART secara parsial tergantung selera, ini bisa kacau sebutnya.
Khusus terkait dengan Mubar Tgk Jamal yang juga ketua Yayasan Rumoh Bina Aneuk Nanggroe ini mengingatkan agar merujuk pada bab X Permusyawaratan Pasal 50 tentang Musyawarah Akbar, dimana diantara yang tertera dalam sejumlah urutan itu terdapat point Nomor 3 berbunyi, “Mubar diselenggarakan oleh Majelis Tanfidziyah (Majelis Pimpinan Pusat)” bukan oleh Mustasyar.
Ini artinya bahwa pelaksanaan kegiatan partai apapun termasuk mubar dan persiapannya, pembentuan panitia oc dan sc, itu semua dilaksanakan oleh Tanfiziyah bukan oleh Mustasyar atau MTP.
Semangat PAS dan ruh dari pendirian PAS pada awalnya adalah untuk menjadi contoh berpolitik secara sehat dan islami sehingga menjadi tauladan bagi masyarakat dan pelaku politik lainnya.
Tgk jamal menambahkan bahwa semangat dalam rumusan AD/ART pada awalnya bersifat kolektif kolegial yang diikat dalam Majelis Tinggi Partai( MTP) ini bertujuan untuk menghindari singgle mayority tanfiziyah dan mustasyar sehingga bisa diurus secara bersama- sama, hal itu telah disusun begitu baik katanya. Kalau ingin dirubah AD/ART rubahlah dalam Mubar, tidak bisa dirubah di belakang meja, imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Dr Tgk Jamal Thaib juga mengingatkan bahwa mengangkangi AD/ART akan berpotensi untuk digugat dan tidak sah secara hukum serta akan berujung pada konflik internal yang berkepanjangan.
“Jangan hanya mengikuti selera syahwat segelintir orang yang haus akan kekuasaan lalu mengorbankan harapan para ulama dan cita-cita partai yang mulia untuk perbaikan politik demi masa depan Aceh yang lebih baik.” Pungkas Dr Tgk Jamal Thaib.(**)