Bireuen | Atjeh Terkini.id – Seorang warga miskin Zulfadli, penerima rumah bantuan di Gampong Garot, Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen minta kepada pihak terkait untuk dilanjutkan pembangunannya.
Ia dengan tegas membantah tuduhan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Zulkifli, menyebutkan adanya intervensi Ketua Tuha Peut dalam pembangunan rumah bantuan tersebut.
Menurut Zulfadli, tudingan itu tidak punya dasar dan itu merupakan fitnah. Terkait perubahan desain pintu dan jendela, itu murni keinginan dirinya tanpa ada campur tangan siapapun termasuk Tuha Peut Gampong.
“Meskipun Tuha Peut Gampong itu memiliki hubungan keluarga dengan saya, tapi mengenal pembangunan rumah itu tidak ada campur tangan siapapun,” tegas Zulfadli ketika ditemui media ini dikediamannya pada Jumat (25/1/2025), didampingi beberapa warga setempat.
Menurutnya, rumah bantuan untuk warga miskin itu sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) tahun 2024 ini, merupakan hasil musyawarah Gampong bersama masyarakat.
Dia sangat menyesalkan tingkah Tim Pelaksana Kegiatan Gampong yang menghentikan pembangunan rumahnya yang telah mencapai 70 persen.
“Seharusnya, kalau ada perubahan kecil, TPK tersebut bisa bermusyawarah dengan penerima rumah bantuan Gampong, ini malah menyebar tuduhan macam- macam melalui media,” urai Zulfadli dengan nada sedih dan kesal.
Zulfadli juga mengungkapkan adanya masalah material bangunan. Batu gajah untuk pondasi yang dibeli oleh TPK ternyata tidak layak pakai, sehingga ia terpaksa membeli batu lain dengan biaya pribadi. Selain itu, anggaran pembangunan sebesar Rp15 juta yang tercantum dalam RAB, hanya diberikan Rp13,5 juta.
“Saya tidak akan menandatangani serah terima rumah jika anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan RAB Ini tidak adil dan jujur”, tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tuha Peut Gampong Garot, Muzni Muhammad, membantah keras tudingan TPK. Dia menyebutkan, tidak ada intervensi terhadap pembangunan rumah milik Zulfadli.
“Sangat menyesalkan adalah seringnya kehabisan material. Saya terpaksa membantu mengejar TPK untuk melengkapi kebutuhan seperti paku dan bahan lainnya,” ungkap Muzni yang merupakan saudara kandung dari Zulfadli.
Dia berharap pembangunan rumah bantuan tersebut dapat segera dilanjutkan, agar keluarga Zulfadli yang saat ini tidak memiliki tempat tinggal dapat segera menempati rumah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua TPK Zulkifli, belum memberikan tanggapan resmi terkait bantahan ini. Polemik ini menyoroti lemahnya koordinasi dalam pelaksanaan proyek bantuan rumah warga miskin didesa yang seharusnya transparan dan tepat sasaran,pungkasnya.[UmarAPandrah Pandrah].