BANDA ACEH | Atjeh terkini.id- Muhammad Hendra Supardi resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank Aceh Syariah. Penunjukan ini dilakukan oleh Komisaris Utama (Komut) Bank Aceh Syariah, Azwardi Abdullah, menurut informasi penyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada Hendra pada Senin sore, 17 Februari 2025.
Kabid Komunikasi dan Korporasi Bank Aceh Syariah Riza Syahputra membenarkan adanya keputusan Komut menunjuk Plt Dirut Bank Aceh Syariah yakni Hendra Supardi.
“Iya, benar. Komut telah menunjuk Bapak M. Hendra Supardi Sebagai Plt Dirut Bank Aceh,” ujar Riza kepada Media Selasa (18/2/2025).
Kini, pria kelahiran Lamno, Aceh Jaya, ini mengemban tanggung jawab besar dalam memimpin salah satu lembaga keuangan syariah terbesar di Tanah Rencong.
Nama Muhammad Hendra Supardi bukanlah sosok baru di dunia perbankan syariah. Sejak bergabung dengan Bank Aceh Syariah, ia telah melalui berbagai jenjang kepemimpinan yang mengasah kemampuannya. Kariernya dimulai dari level cabang hingga akhirnya dipercaya menduduki posisi strategis di tingkat direksi.
Hendra mengawali perjalanannya sebagai Pemimpin Cabang Samudera Lhokseumawe pada 2015-2017. Kinerjanya yang impresif membawanya ke posisi Pemimpin Cabang Bireuen pada 2017-2021, di mana ia sukses memperkuat layanan perbankan di wilayah tersebut.
Keberhasilannya terus berlanjut saat ia ditunjuk sebagai Pemimpin Cabang Banda Aceh (2021-2023) dan kemudian menduduki jabatan Pemimpin Cabang Utama pada 2023.
Di posisi terakhirnya sebelum menjadi Plt. Direktur Utama, Hendra menjabat sebagai Direktur Dana dan Jasa. Jabatan ini mengantarnya lebih dekat dengan inti pengelolaan bank, terutama dalam hal pengembangan produk dan layanan yang berorientasi pada nasabah.
Muhammad Hendra Supardi merupakan Putra kelahiran 10 Agustus 1982 ini memiliki latar belakang akademik yang kuat di bidang ekonomi syariah.
Ia menyelesaikan studi sarjananya di Fakultas Ekonomi UIN Ar-Raniry pada 2004, sebelum melanjutkan pendidikan magister di Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh pada 2016.
Kombinasi antara pengalaman lapangan dan pemahaman akademis ini menjadi modal penting dalam kepemimpinannya. Sebagai putra daerah, Hendra memahami betul dinamika ekonomi Aceh dan tantangan yang dihadapi sektor perbankan syariah. (**)