Banda Aceh | Atjehterkini – Senin 30 September 2024. Pembangunan Aceh (PEMA) mulai menjajaki Pasar Ekspor guna memberdayakan hasil perikanan local, melalui mitra usaha PEMA bidang Perikanan PT. Laot Aceh Marina Indonesi (LAMI) pada awal bulan Februari lalu berhasil mengirimkan Udang Lobster Jenis Bambu, Pasir dan Mutiara ke Kawasan Industri Perikanan Muara Baru, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.
Manajer Proyek PEMA-LAMI KSO Reza Irwanda saat itu mengatakan pengiriman ini tidak menutup kemungkinan akan merangsang tumbuhnya supply dari berbagai wilayah penghasil Lobster dari seluruh perairan pantai Aceh seperti Kabupaten Simeulue dan Aceh Jaya.
Selain itu Pengaruh di rombaknya Direksi PEMA yang terkini seperti dipilihnya Seorang Pengusaha Perikanan Kelas Dunia Almer Hafiz Sandy, ST ke tubuh PEMA memberi kekuatan tersendiri bagi pengembangan Bisnis Perikanan PEMA kedepan, sebagaimana kita ketahui Direktur Komersial PEMA yang baru tersebut selama satu decade terakhir terlibat aktif dalam sector ekspor Perikanan ke berbagai Mancanegara semisal Vietnam, Singapura dan Jepang. Dibawah keuletannya PT. Yakin Pacific Tuna termasuk perusahaan yang mengambil peran penting bagi pengembangan ekspor perikanan di Aceh.
Kepada Atjehterkini.com Sekretaris PEMA Irfan Zahri didampingi Humas Cut Nanda mengatakan Insya Allah kedepan mereka akan membeli beberapa unit Truk pengangkut berfasilitas Kontainer Pendingin (cold storage) berkapasitas 20 Ton untuk mengangkut Komoditas Ikan Segar tanpa formalin dari Aceh ke Muara Baru, Jakarta Utara. Selain berfungsi menjaga kestabilan harga Ikan di kalangan Masyarakat Nelayan,
Aktifitas Dagang ini ingin terlibat dalam Pembangunan Aceh dan Menekan Angka Pengangguran. “ Di Sektor Perikanan Insya Allah kedepan kami akan membeli beberapa Armada Pengangkut Ikan yang dilengkapi pendingin untuk mengangkut Ikan Segar ke Jakarta, dan tidak menutup kemungkinan penjajakan Ekspor juga mulai dilakukan seterusnya”, Ujar Irfan Zahri saat berada di belakang Kantor PEMA menyambut awak Media ini (20/5).
Selain itu Irfan Zahri juga mengatakan PEMA akan selalu berkomitmen untuk terlibat dalam pembangunan Aceh selain itu amanat Pj. Gubernur Drs. H. Bustami Hamzah, MS.i yang mengatakan agar PEMA memberi manfaat seluas-luasnya kepada msyarakat dengan menciptakan lapangan kerja dari 24 anak Usaha PEMA yang ada juga diamini oleh Direksi PEMA kedepan. “ Kami juga berkomitmen terlibat dalam membangun Aceh dan menciptakan lapangan pekerjaaan bagi anak-anak muda Aceh”, Ucap Irfan Zahri .
Sementara itu Guru Besar Ekonomi Unsyiah Prof. Dr. H. Mukhlis Yunus, SE, MS sangat mengapresiasi Langkah PEMA dalam mengembangkan Sektor Perikanan di wilayah Aceh. Menurutnya Langkah Positif ini sangat besar perannya dalam menjaga kestabilan harga Ikan di Aceh dan akan meningkatkan pertumbuhan Ekonomi di kalangan masyarakat Nelayan. Namun PEMA juga harus mau bersinergi dan berkolaborasi dengan Ilmuan yang ada di Kampus untuk memenuhi Sumber Daya Manusia yang diperlukan PEMA untuk mengembangkan 24 anak Usaha nya menjadi Perusahaan yang berkompeten.
“ Hari ini Pemerintah Aceh berjalan sendiri dan Kampus dengan ego sektoralnya juga berjalan sendiri-sendiri”, Ungkap Prof. Mukhlis kepada awak media saat membedah Isu Strategis Pemilihan Kepala Daerah 27 November 2024 mendatang.
“Mencari Sosok Pemimpin Energik, Cerdas dan Mengerti Akar Persoalan”. Harmonisasi dan Sinergisitas Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha sudah di contohkan Korea Selatan dalam membangun Kawasan Industri Samsung, LG dan Daewoo, maupun Hyundai nya , Peran Kampus atas dunia usaha seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Kampus ikut berkontribusi mencetak SDM yang diperlukan untuk memajukan dunia Usaha.
Sampai saat ini Kawasan Industri Aceh (KIA) yang berlokasi di Ladong, Aceh Besar belum menunjukkan tanda-tanda geliat Ekonominya. Padahal dana yang sudah digelontorkan sudah mencapai Ratusan Miliar Rupiah.
Masih menurut Prof. Mukhlis Yunus Kebijakan PEMA perlu diseriusi dengan membina Petani Perikanan melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes) sebagai Koperasi. Dengan memberikan perhatian kepada penyuplai atau produsen di Setiap Gampong maka secara tidak langsung Fungsi PEMA sebagai pengemban Tugas-tugas pokok Pemerintah akan hidup.
“Selain membantu Pelaku Pasar mencari Pasokan, kegiatan ini membantu Produsen dalam memasarkan produk mereka, pembinaan Produsen di Gampong secara professional akan membentuk kesejahteraan dan akan mengharumkan nama Aceh kedepan”, Ucap Prof. Mukhlis.
Kepada Atjehterkini.com PEMA mengaku memiliki Orang-orang di luar Aceh dan Luar Negeri untuk mencari Pembeli Komoditas Hasil Laut Aceh. Sektor Perikanan Aceh semisal Udang Vaname, Kepiting Bakau, Ikan Kerapu jika dikembangkan secara Intensif akan memberi dampak positif bagi menciptakan kesejahteraan di kakalangan Nelayan.
Namun Harga dan Faktor pendukung semisal Pakan harus diperhatikan oleh Pemerintah Aceh bagi menekan angka produksi, apalagi seperti kita ketahui Pabrik pakan untuk Udang Vaname belum ada di Aceh. Begitu juga Pabrik Pellet untuk Biota Air lainnya semisal Ikan Lele saja semua masih mengandalkan Provinsi Sumatera Utara. Jika PEMA serius membangun Ekspor maka bangunlah dari Ratusan Ribu Hektar Lahan Mati yang tersebar di Seluruh Aceh melalui Para Geuchik dengan sosialisasi Intensif betapa besar peran BumDes dalam membangun Iklim Usaha yang kondusif dan menekan angka penganguran di Seluruh Aceh.