Aceh Selatan | Atjeh Terkini.id — Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 di Kabupaten Aceh Selatan berlangsung penuh haru dan khidmat. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan kali ini digelar di desa yang terdampak bencana alam yakni di Desa Lhok Raya Kecamatan Trumon Tengah, Sabtu (20/12/20225).
Acara ini dilaksanakan ditempat yang pernah terjadi banjir beberapa waktu yang lalu sebagai wujud empati dan kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat yang tengah menghadapi musibah.
Peringatan Hari Ibu ke 97 tahun 2025 mengangkat tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”.
Di tengah kondisi cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat serta dampak bencana yang masih dirasakan khususnya di Trumon Raya, semangat para ibu justru tampil sebagai sumber kekuatan utama keluarga. Dalam situasi darurat, ibu bersama ayah menjadi sosok pertama yang memastikan keselamatan anak-anak saat air mulai menggenang.
Tak hanya itu, para ibu juga berperan aktif menggerakkan dapur umum dan memastikan kebutuhan keluarga serta warga sekitar tetap terpenuhi.
Di balik raut wajah yang tampak tenang, tersimpan keteguhan dan kekuatan luar biasa. Para ibu mampu meredam kepanikan, menenangkan anak-anak, serta menjaga harapan tetap hidup di tengah keterbatasan akibat bencana.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Plt Bupati Aceh Selatan H. Baital Mukadis, SE, Plt Ketua PKK Aceh Selatan H. Eri Baital Mukadis, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIX Dim 0107 Ny. Aurora Andrino D.N. Lubis, Plt Kepala Dinas DP3AKB Aceh Selatan Cut Harnailis, SP, unsur Muspika Trumon Raya, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Aceh Selatan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi terhadap peran perempuan dan para ibu di Aceh Selatan yang terjun langsung dalam aksi-aksi kemanusiaan pascabencana.
“Saya merasa bangga melihat peran perempuan dan para ibu di Aceh Selatan yang menjadi garda terdepan dalam membantu sesama. Semangat gotong royong yang ditunjukkan para ibu adalah bukti bahwa perempuan merupakan pilar utama ketangguhan daerah kita,” ujarnya.
H. Baital menegaskan bahwa bencana bukan semata tentang kerugian materi, melainkan tentang bagaimana seluruh elemen masyarakat mampu bangkit bersama. Untuk itu, ia mengajak seluruh organisasi wanita dan para ibu di Aceh Selatan agar terus berperan aktif dalam edukasi keluarga, penguatan solidaritas sosial, serta pemulihan psikologis bagi korban bencana.
“Doa seorang ibu adalah perisai bagi kami dalam menjalankan roda pemerintahan. Terima kasih atas doa-doa tulus yang terus mengalir demi keselamatan negeri ini,” tambahnya.
Peringatan Hari Ibu ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat solidaritas sosial, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, serta menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga kelestarian alam demi masa depan generasi mendatang.
Dengan mengusung semangat “Perempuan Berdaya, Aceh Selatan Maju dan Produktif”, kegiatan ditutup dengan doa bersama agar Aceh Selatan senantiasa dilindungi Allah SWT dan dijauhkan dari segala marabahaya.(Khairul Miza)














