Aceh Singkil | Atjeh Terkini.id -Mahasiswa dan masyarakat melakukan unjuk rasa didepan gerbang pintu pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Socfindo Kebun Lae Butar sehingga menimbulkan mogok kerja akibat aktivitas jalan diblokir masa, Selasa (23/9/2025).
Sebelumnya, beberapa hari yang lalu Forkopimda Aceh Singkil dan mahasiswa telah melakukan mediasi untuk mencari solusi terkait aspirasi masyarakat yang di suarakan oleh mahasiswa yang ada di kabupaten Aceh Singkil terkait hal tersebut.
Setelah pertemuan itu, ada 13 point tuntutan masyarakat di bahas dan akan membentuk Tim untuk menindak lanjuti issue daerah yang berkembang, sehingga terbit kesepakatan bersama, bahwa Forkopimda akan membentuk Tim penyelesaian masalah yang telah di tandatangani bersama.
Dari 13 issue tersebut, termasuk pembahasan masalah HGU, baik plasma maupun regulasi lainnya. Namun setelah di terbitkan kesepakatan bersama terkait 13 issue daerah yang di suarakan oleh mahasiswa, agar tidak lagi melakukan demo, ternyata hari ini berlangsung kembali di pintu Gerbang Pabrik PKS PT Socfindo Kebun Lae Butar.
“Akibat kejadian tersebut, karyawan PT Socfindo Lae butar merasa di rugikan, karena demo tersebut. Mereka harus berhenti bekerja mereka demo itu hak mereka, tapi mereka kan mahasiswa, berpendidikan, kok malah tidak taat aturan,” ujar seorang kariawan PT Socfindo.

“Kalaupun mereka demo silahkan, jangan ganggu kami menjalankan aktivitas kami sebagai karyawan di PT Socfindo ada 836 karyawan yang menghidupi anak istri kami, jadi kenapa harus demo mengganggu kami bekerja,” tegas Farhan salah seorang kariawan lainnya.
Salah seorang warga Gundala manik asli mengatakan, kalaulah mereka ijinnya sudah mati, kenapa masih bisa beroperasi, berarti sudah di urus, namun turunan ijin mungkin belum sampai ke daerah.
Sesaat sebelum demo berakhir, ketua dan anggota komisi II DPRK Aceh Singkil datang menemui pendemo, dalam tanggapannya mengatakan, ini yang datang seharusnya ketua DPRK dan Bupati, kami tidak ada hak, kami hanya merekomendasikan hasil pansus ke pemerintah daerah, fungsi kami adalah pengawasan, ungkapnya.
Warman SE anggota DPRK yang juga turut hadir mengatakan, ini murni tuntutan masyarakat, jadi tolong jangan ada yang menuding seolah olah kami yang menyuruh demo ini.
“Semoga kedepan demo tidak lagi ada keluar ijin nya untuk sementara waktu,karena masalah 13 point issue tersebut tengah di tangani oleh tim yang akan di bentuk oleh Forkopimda ,Dan kami akan kawal kasus ini,” tegas warman SE.
Pantauan awak media Demo yang berlangsung mulai pukul 12.00 s/d pukul 17.00 WIB tersebut bejalan dengan aman dan lancar.
Di bawah pengawalan Polri dan TNI
diperkirakan Jumlah pendemo 9 Orang,demo ini kordinator aksi lapangan (Korlap) Aidil Syahputra, dan bersama beberapa warga kecamatan Simpang kanan dan kecamatan Gunung meriah kabupaten Aceh Singkil. (Aiyub bancin)














