Meulaboh | AtjehTerkini.id – Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMA) Universitas Teuku Umar (UTU), Fernandi, mendesak Pemerintah Aceh dan instansi terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional PT Mifa Bersaudara, perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Aceh Barat.
“Sudah terlalu banyak kritik terhadap PT Mifa, tapi pemerintah masih adem-ayem. Evaluasi komprehensif harus segera dilakukan,” tegas Fernandi, Selasa (9/7/2025).
Ia menyoroti bahwa keberadaan PT Mifa semestinya memberi manfaat luas bagi masyarakat sekitar—bukan sekadar beasiswa atau bantuan kegiatan, melainkan juga peningkatan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, serta penciptaan lapangan kerja berkelanjutan.
“Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton di tanah sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Fernandi menilai pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan belum transparan. Ia juga menyoroti minimnya keterlibatan publik dalam pengawasan aktivitas tambang.
Ia mendorong pemerintah untuk membuka ruang partisipatif yang melibatkan kampus, mahasiswa, dan masyarakat sipil agar evaluasi terhadap PT Mifa tidak bersifat sepihak.
“HIMMA UTU siap terlibat dalam gerakan mahasiswa yang mendorong tata kelola tambang yang lebih adil dan berpihak pada rakyat,” pungkasnya.(TTM)