Langsa | Atjeh Terkini.id – Muzakkir Samidan, SH, MH, M.Pd, merupakan alumni pertama pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa yang meraih gelar Profesor. Pencapaian ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi kampus tersebut.
“Saya lulus sarjana angkatan pertama pada IAIN Langsa saat itu masih bernama Institut Agama Islam Zawiyah Cot Kala Langsa, pada Fakultas Tarbiyah, untuk Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), tahun 1991 silam,” kenang Prof Muzakkir, kepada wartawan, Jumat, (24/10/2025).
Lebih lanjut dikatakan, sebagai alumni IAIN Langsa punya rasa bangga tersendiri, di mana sejak menyandang status Negeri hingga sampai sekarang ini baru saya yang berhasil memperoleh Guru Besar. Sebelumnya memang ada Dr. Sulaiman Ismail, M.Ag yang telah berusaha untuk menjadi Guru Besar, tapi beliau keburu pensiun tahun 2024 yang lalu.
Adapun angkatan pertama lulusan IAIN Langsa semasa masih swasta IAI Zawiyah Cot Kala Langsa antara lain Almarhum Ibrahim Daud yang di panggil Bapak Ibda, Usman Abdullah, Hj Purnamawati, Sulaiman Ismail, Muzakkir Samidan, semua diwisuda pada tahun 1990 lalu.
Sejatinya sebagai alumni IAIN Langsa baru satu orang yang berhasil meraih gelar Profesor yakni Prof. Dr. Drs. Muzakkir Samidan, SH, MH, M.Pd. sesuai yang dikeluarkan pihak Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) berharap agar selanjutnya banyak alumni yang saat ini sangat potensial dan berkualitas agar juga cepat mengajukan ke jenjang Profesor, seperti Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy yang saat ini menjabat Warek I IAIN Langsa, ada juga Dr. Zainal Abidin, dan Dr. Yusmami yang menduduki Wakil Dekan FEBI serta banyak yang lain lagi.
Tentunya langkah mulia ini hendaknya menjadi pemicu dan motivasi bagi alumni yang lain untuk lebih produktif dalam menulis pada jurnal scopus dan membangun hubungan yang luas dengan berbagai Perguruan Tinggi agar dapat mengajukan ke jenjang Guru Besar (GB).
“Alumni menjadi sangat penting dan menentukan arah kualitas IAIN Langsa di masa depan menuju kemajuan kampus yang moderat dan berbudaya,” tukas Prof Muzakkir sumringah. (**)















