GMNI Geram: HET Pupuk Bersubsidi di Bener Meriah Diduga Kangkangi Permentan No.49/2020

- Jurnalis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua GMNI Bener Meriah, Afrian Toga, Selasa 07 oktober 2025. poto IST

Ketua GMNI Bener Meriah, Afrian Toga, Selasa 07 oktober 2025. poto IST

BENER MERIAH | Atjeh Terkini.ID- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bener Meriah berang terkait temuan dugaan pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang terjadi secara sistematis di berbagai kecamatan. 7 oktober 2025.

Investigasi lapangan mengungkap fakta pahit: petani dipaksa membeli urea dan NPK hingga Rp150.000 per sak, jauh di atas ketentuan Permentan No. 49/2020.

GMNI menegaskan, praktik ini jelas menabrak Pasal 2 ayat (2) Permentan 49/2020 yang menetapkan HET Urea Rp112.500/sak. Dengan harga di lapangan menyentuh Rp3.000/kg, terjadi penyelewengan harga hingga 35%!

Baca Juga :  Dianggap TMS, Ratusan Honorer Sambangi DPRK Bener Meriah 

Ketua GMNI Bener Meriah, Afrian Toga, mengecam keras pembiaran sistematis yang mengorbankan petani kecil. “Ada oknum yang memainkan sistem, mengkhianati semangat subsidi!” tegasnya. GMNI juga menyoroti pelanggaran prinsip “6 Tepat” dalam Permentan 49/2020, bukti nyata kegagalan distribusi dan lemahnya pengawasan

 Audit Jalur Distribusi: Dinas Pertanian dan Perdagangan harus segera audit menyeluruh dari distributor ke pengecer.

 Sikat Mafia Pupuk: Polres dan Kejaksaan Negeri wajib menyelidiki dugaan penimbunan, permainan harga, dan penyaluran tidak tepat sasaran.

Buka Data e-RDKK: Transparansi penuh data e-RDKK dan realisasi alokasi pupuk subsidi agar publik dapat memantau.

Baca Juga :  HRD Buka Puasa Bersama dan Jaring Aspirasi Masyarakat Bener Meriah 

GMNI mengingatkan, pupuk bersubsidi adalah wujud kehadiran negara. Distribusi bermasalah sama dengan mengkhianati petani dan ketahanan pangan. GMNI akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas, demi keadilan agraria dan supremasi hukum.

Permentan No. 49/2020 mengikat semua pihak. Pelanggaran HET dapat dijerat dengan pasal penyelewengan subsidi dan UU Perlindungan Konsumen.

Keputusan Dirjen PSP No. 04/KPTS/RC.210/B/01/2024 mempermudah akses pupuk subsidi dengan KTP bagi petani yang belum punya kartu tani.(bram)

Berita Terkait

PAD Kopi Bener Meriah: Gelap dan Misterius, GMNI Pertanyakan Transparansi
Dosen Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh Serah TOGA ke Reje Timang Gajah 2
Dianggap TMS, Ratusan Honorer Sambangi DPRK Bener Meriah 
Semarakkan HUT ke – 80 RI, SABA Grup Konser Kemerdekaan di Kabupaten Bener Meriah
Ketua Staf Ahli TP-PKK Kunjungi Pelaku Usaha dan PAUD di Aceh Tengah
Akhiri Era Balai, PWI Bener Meriah Bentuk Kepanitiaan Konferkab I
Polres Bener Meriah Ungkap Kasus Curanmor, Pelaku Diringkus Kurang dari Tiga Jam
Penyidik Polda Aceh Tahan Dua Oknum Karyawan PT BAS Cabang Bener Meriah
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:19 WIB

GMNI Geram: HET Pupuk Bersubsidi di Bener Meriah Diduga Kangkangi Permentan No.49/2020

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:53 WIB

PAD Kopi Bener Meriah: Gelap dan Misterius, GMNI Pertanyakan Transparansi

Senin, 15 September 2025 - 12:11 WIB

Dosen Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh Serah TOGA ke Reje Timang Gajah 2

Selasa, 26 Agustus 2025 - 10:28 WIB

Dianggap TMS, Ratusan Honorer Sambangi DPRK Bener Meriah 

Minggu, 24 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Semarakkan HUT ke – 80 RI, SABA Grup Konser Kemerdekaan di Kabupaten Bener Meriah

Berita Terbaru

Langsa

Kepala DSI dan PD Langsa Mengundurkan Diri 

Selasa, 7 Okt 2025 - 11:53 WIB