Langsa | Atjeh Terkini.id – Erosi Krueng Langsa hantam Abutment jembatan Meurandeh, yang berada diantara Gang Damai Gampong Baro, menuju Gampong Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, sepanjang 200 meter, Kamis, (13/11/2025).
Pantauan dilapangan erosi mengikis bagian abutment jembatan tersebut mengerus menjorok kedalam dan dikuatirkan abutment tersebut tidak mampu menahan derasnya air Krueng Langsa, apalagi saat ini intensitas debit air sungai cukup deras dikarenakan hujan yang terus mendera di Langsa.
Selain itu juga apabila tidak cepat diatasi segera maka pada abutment jembatan akan goyah karena hantaman air Krueng Langsa yang kian meluap.
Dimana fungsi abutment jembatan adalah bangunan bawah yang terletak di kedua ujung jembatan yang berfungsi sebagai tumpuan untuk menopang struktur bagian atas, menahan beban, dan menahan tanah di sekitarnya.
Selain itu juga yang menjadi kerawanan akibat erosi tersebut mulai menyentuh tanggul penyangga jembatan tersebut dan ini juga menimbulkan kekuatiran warga yang tinggal disekitaran jembatan atau warga Gampong Baro.
Oleh karenanya pemerintah daerah harus mengambil sikap cepat untuk atasi masalah ini dan tidak perlu menunggu terjadinya musibah baru ambil tindakan.
“Kita minta pemerintah turun tangan atasi erosi yang kian mengganas ini dan jembatan tersebut merupakan akses lalu lalang warga dan para mahasiswa menuju kampusnya di Meurandeh dan sebagai akses tercepat menuju dua kampus,” ucap Ustadz Zulkarnain.
Lebih lanjut apabila kondisi ini terus dibiarkan maka abutment jembatan akan terkikis pada bagian bawahnya dan menjadi ancaman serius yang musti dicarikan solusinya secara cepat.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Langsa, Muharram MSi, menyatakan terkait erosi yang terjadi pada abutment jembatan Gampong Baro Langsa ini merupakan kewenangan penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa merupakan kewenangannya ada Pemerintah Aceh.
“Terkait erosi yang terjadi di abutment jembatan Gampong Baro ini menjadi skala prioritas karena ini berdampak pada penyelamatan aset berupa jembatan,” terang Muharram.
Kemudian, dapat diinformasikan bahwa untuk erosi yang terjadi di DAS Krueng Langsa sudah terjadi di beberapa titik sepanjang aliran sungai.
Oleh karenanya, kepada Pemerintah Aceh agar dapat menyikapinya secara cepat dan responsif, karena sejatinya kewenangan ada di Pemerintah Aceh.
“Kami mohon Pemerintah Aceh dapat merespon keluhan warga Langsa yang kuatir atas erosi yang kian membahayakan warga, termasuk tanggul yang berada di Dusun Timbangan, Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota, yang mengancam ratusan pemukiman warga,” terang Muharram dengan lirihnya.
Selain itu juga seperti yang terjadi dibelakang Kompi Ban, Gampong Jawa, lalu di Gampong Geudubang Jawa, lantas di Gampong Sukarakyat yang harus juga mendapat perhatian serius serta ada tindakan dari Pemerintah Aceh yang bersifat urgent.
“Inilah sejumlah titik yang alami erosi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa menjadi konsen kita bersama untuk dilakukan pembuatan bronjong,” demikian Muharram.(**)













