Banda Aceh | Atjeh Terkini,id – Sejak Puluhan tahun lansia berusia bernama Ainsyah (80) warga kuta Alam beralamat rumah belakang Bimafika jalan Hasan dek, Kawasan simpang Jambo Tape Pusat Kota Banda Aceh menuai Kecaman oleh banyak pihak menilai luput perhatian Pemerintah Kota Banda Aceh.

Menurut Ainsyah, rumah yang di tempati sejak puluhan tahun adalah peninggalan orang tua tanpa adanya bantuan apapun dari Pemko Banda Aceh, Sebut ke Atjeh Terkini.id Jumat (27/12).
“Jangankan di bantu oleh di jenguk aja tidak pernah, yang ada datang tukang foto janjikan rumah bantuan segera bangun, selepas itu tidak lagi nampak wujudnya.” cetus Ainsyah.
Ainsyah juga mengaku baru- baru ini di kunjungi Baitul Banda Aceh janjikan segera akan bantu rehap rumah, menurutnya iming-iming seperti ini sudah sering terjadi, rumah yang ia tempati tidak ada perubahan, lantai retak dinding lapuk, bahkan bila tidak tumpang kayu penyangga rumah saya sudah roboh dari dulu,
yang lebih menyedihkan kala hujan tiba tengah malam ia bersama anak dan cucu basah kuyup lantaran atap rumah bocor tidak tahu hindari kemana, kata Ainsyah sambari mengusab air mata.
Adapun sebelumnya rumah Ainyash pernah di kunjungi oleh Dinas PUPR Kota Banda Aceh, alasan tidak bisa bantu karena lahan rumah yang di tempati bukan miliknya melain kan orang lain,
“Dan itu kita akui kata Ainsyah. akan tetapi pada dasarnya lahan ini peninggalan orang saya, namun Alm tidak sempat buat sertifikat sehinga lahan tersebut jadi milik orang lain.” Katanya.
Ia juga menyebutkan jika sewaktu-waktu di minta pindah maka akan segera pindah, yang menjadi masalah harus pindah kemana.
Oleh karena itu harapan saya kepada Ibu Walikota Banda Aceh Ilizza Sa’duddin Djamal bersedia membeli satu petak lahan untuk mendirikan rumah tempat saya berteduh bersama anak cucunya menikmati hidup masa tua. pinta Ainsyah.
Pasalanya ia mustahi bisa beli rumah sendiri mengingat usaha yang di geluti tidak seimbang dengan pendapatan jualan kios rokok depan rumah makan Aceh Spasifik kuta Alam.
“Jangankan beli lahan/rumah makan saja sering tahan lapar bila tanpa ada pemberian orang lain” terang Ainsya.
Adapun kebutuhan hari-hati selama ini bantuan dana lansia tiga bulan sekali dari Baitul Aceh, sedangkan dari Baitul kota Banda Aceh sama sekali tidak pernah ada sampai sekarang ini, terlebih bantuan modal usaha, (Meuta lumpoe Tan,) Mimpi saja tidak pernah. Tutup. Ainsyah. (Dicky).














