Banda Aceh l Atjeh Terkini.Id- Badan jalan Prof. A. Majid Ibrahim Merduati, Kuta Raja, Banda Aceh, mengalami kerusakan parah dan telah berlangsung selama empat tahun tanpa di perbaiki.
Kondisi ini terjadi pasca kepemimpinan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banda Aceh. Hingga kini, kerusakan parah tersebut masih terabaikan oleh Dinas PUPR Kota Banda Aceh.
Pantauan di lapangan pada Kamis, (23/10/2025) menunjukkan sejumlah kendaraan roda dua dan empat kesulitan melintasi jalan berlubang dan berbatu. Beberapa pengendara bahkan nekat melintasi trotoar untuk menghindari badan jalan yang rusak parah.
Joni salah seorang warga Gampong Sukaramai, Blower, Banda Aceh menyatakan, bahwa jalan tersebut sudah lama terabaikan tanpa upaya perbaikan dari Dinas PUPR Kota Banda Aceh. Banyak masyarakat mengalami kecelakaan, terutama saat jam sibuk.
“Sudah lebih kurang empat tahun kerusakan jalan ini terabaikan oleh Dinas PUPR Kota Banda Aceh. Seharusnya, menjadi perhatian karena merupakan sarana fasilitas umum menjadi prioritas Untu di perbaiki,” ujar Joni.
Joni yang juga sebagai pedagang nasi uduk, mengaku terpaksa menutup tempat dagangannya akibat genangan air berlumpur yang kerap terhempas ke warungnya.
“Selain itu, saat musim kemarau, debu jalanan berterbangan sehingga ia tidak bisa berjualan untuk mencari nafkah,” keluhnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Aris, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama dan terabaikan tanpa adanya perbaikan dari Pemerintah setempat.
“Kerusakan badan jalan yang tidak kunjung diperbaiki ini sering menelan korban jiwa, terutama saat musim hujan ketika genangan air menutupi lubang jalan. Kecelakaan sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, terutama saat jam sibuk para ibu-ibu menjemput anak sekolah,” timpal Aris.
Suriani membenarkan hal tersebut. Kerusakan badan jalan ini sudah lama terjadi. Ia berharap, meskipun kerusakan badan jalan ini belum diperbaiki, kondisi jalan sepanjang sekitar 200 meter ini tidak lagi mengancam keselamatan masyarakat umum.
Demikian juga dengan pengakuan Adriyani yang membenarkan hal itu. Dirinya kerap melintasi jalan tersebut untuk mengantar jemput anaknya sekolah. Namun, keberadaan jalan itu tak kunjung diperbaiki oleh pihak dinas terkait.
“Kerusakan jalan ini sudah lama terabaikan sejak walikota sebelumnya sampai sekarang ini tanpa ada perubahan, bahkan lebih parah dari sebelumnya,” tukas Adriyani kesal.
Ia menambahkan bahwa kerusakan badan jalan terus terjadi akibat genangan air hujan. Lebih parah lagi, saat hujan deras, lubang jalan tertutup air sehingga pengendara kendaraan roda dua kerap terpental ke dalam lubang yang dalam.
“Mudah-mudahan keberadaan jalan ini mendapat perhatian dari pemerintah kota Banda Aceh sekarang, mengingat sudah banyak korban jiwa. Jika diabaikan, maka korban akan terus bertambah, terlebih jalan ini dilintasi banyak kendaraan roda dua dan empat,” pungkas Adriyani, warga Merduati. (DK)