Aceh Utara | Atjeh Terkini.id – Banjir bandang Aceh Utara pada 26 November 2025 telah meluluh lantakkan sejumlah dusun dan desa di Aceh Utara dan menyapu ribuan rumah warga serta lahan produktif hingga tempat usaha masyarakat bumi Malikussaleh, Sabtu (27/12/25).
Hari pertama banjir bandang kantor pemerintahan lumpuh total hanya beberapa kepala dinas saja yang bisa dihubungi akibat terputus jaringan komunikasi, namun Kominfosa Aceh Utara masih bisa menyala komunikasi dengan Plt Sekda Jamaluddin pada pukul 23.45 wib hari kejadian.
Kominfo yang baru dibentuk 2024 lalu terus memaksimalkan komunikasi intens dengan pejabat penting Aceh Utara, bahkan dengan Wartawan TV One, Metro TV, iNews TV, Nusantara TV , Media online Notula. Com, dan sejumlah media online lainnya untuk mengabarkan berita dahsyatnya banjir bandang menerjang Aceh Utara.
Hamdani sebagai Sekdis Kominfo, kala itu harus berperan ganda dalam membangun komunikasi dengan media nasional dan menggantikan peran Kadis, dia ditunjuk sebagai Plh mengantikan Halidi Kadis yang terjebak banjir bersama Kabid Humas M. Nasir di Bireuen.
Sekdis merangkap Plh bersama dua Kabid yakni E Gov Nanda Imanda. MT dan Kabid Data dan Persandian Iwan Masni memberi pelayanan tersambungnya komunikasi di Aceh Utara. Ketiganya dari hari pertama terus bekerja bagaimana caranya pimpinan bisa tersambung komunikasi dengan posko induk pendopo juga tersambungnya komunikasi masyarakat Aceh Utara.
Tidak ada cara lain kecuali hanya menggunakan dan kerjasama RAPI yang bisa tersambung dan upaya Pemasangan VSAT program Bakti Kementrian Komdigi.
Tidak pikir panjang, Hamdani harus memilih RAPI sebagai mitra kerja Pemkab yang bisa tersambung, setelah rapat beberapa kali maka tim RAPI pun terjun lapangan untuk melakukan pemasangan perangkat agar bisa terhubung antara Bupati dengan Pendopo dan dengan Wakil Bupati di bagian barat Aceh Utara.
Sementara untuk internet menggunakan VSAT l di mesjid Pase Pantonlabu dan kantor camat Langkahan. Sedangkan di wilayah barat memasang starlink di sejumlah titik. Pada hari ke 5 baru tersambung komunikasi yang masih terbatas.
Tugas Kominfo di posko induk juga berjalan lancar dengan menggunakan videotron untuk menampilkan data terupdate dan mengirim melalui berbagai group yang tergabung dengan jurnalis lokal dan nasional. Selain itu, juga mengupload di web resmi Aceh Utara.
Kominfo dalam menjalankan misi ini tidak sendirian, namun dibantu oleh para kadis yang yang bisa terhubung dan para camat terus bekerja mengumpulkan data yang dikoordinir oleh BPBD sehingga menjadi satu data yang dinamis.
Selain memperbaiki jaringan komunikasi kominfo juga memfasilitasi wartawan yang tidak mendapatkan gambar lapangan dengan mengirim cuplikan-cuplikan video penting untuk ditayangkan di media nasional.
Hamdani dalam wawancara singkat dengan media ini, mengaku telah bekerja keras dari hari penetapan suara bencana tanggal 24 November 2025 sampai penetapan darurat bencana, bahkan perpanjangan sampai tanggal 25 Nopember. “Alhamdulillah, kita bisa membangun komunikasi dengan semua pihak,” ungkapnya singkat.
Sejumlah media juga mengaku bisa berkomunikasi dengan Sekdis Kominfo, bahkan dengan Kadis Kominfo Halidi.
Peran penting Kominfo di tengah banjir memerlukan perbaikan perbaikan peralatan dan dukungan alat komunikasi yang memadai sehingga tidak terjadi kekecewaan masyarakat yang membutuhkan sambungan komunikasi yang terputus. (H.Yos)














