Jakarta | Atjeh Terkini.id – Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, bersama Wakil Bupati Said Fadheil dan Kadis PUPR Dr. Kurdi, ST, MT, melakukan pertemuan penting dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Sabtu (4/10/2025). Pertemuan tersebut membahas sejumlah program prioritas pembangunan infrastruktur di Aceh Barat, Minggu (5/10/25).
Dalam pertemuan itu, Bupati Tarmizi menyerahkan lima proposal strategis kepada pemerintah pusat, meliputi:
1. Penuntasan Proyek Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci,
2. Pembangunan jalan dua jalur dalam Kota Meulaboh,
3. Pembangunan Break Water (Jetty) dan kolam retensi Suak Ujong Kalak,
4. Penanganan jalan dan jembatan di sejumlah wilayah, serta
5. Proyek perkuatan tebing dan pengendalian banjir Sungai Meureubo.
“Pertemuan ini khusus membicarakan masa depan pembangunan Aceh Barat. Beberapa proposal bahkan sudah kami lengkapi dengan DED. Alhamdulillah, tahun ini Aceh Barat mendapat alokasi anggaran Rp88 miliar. Namun kebutuhan kita masih besar, sekitar Rp2,6 triliun lagi,” ujar Tarmizi usai pertemuan.
Menurutnya, pembangunan jalan dua jalur akan difokuskan di ruas strategis, seperti Meureubo–Simpang Alpen, Jalan Sisingamangaraja, dan Jalan Manek Roo, untuk mendukung kelancaran transportasi dan tata kota Meulaboh.
Dari seluruh usulan tersebut, Tarmizi menilai penuntasan Irigasi Lhok Guci menjadi yang paling mendesak.
“Sekitar 70 persen penduduk Aceh Barat adalah petani. Dari 12 kecamatan, delapan di antaranya sangat bergantung pada irigasi ini. Jika rampung, sekitar 12 ribu hektare sawah bisa kembali produktif,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan kolam retensi Suak Ujong Kalak juga masuk daftar prioritas guna mengurangi risiko banjir di pusat Kota Meulaboh. Proyek ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar.
“Dari sekian banyak permintaan, jika satu saja dikabulkan, itu sudah sangat kami syukuri. Terima kasih kepada Pak Menteri PU atas perhatian dan dukungannya untuk Aceh Barat,” pungkasnya.(**)