Langsa | Atjeh Terkini.id – Pemukiman warga Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, terendam banjir akibat di terjang Pasang Purnama. Fenomena alam ini sering terjadi di daerah pesisir pantai. Tetapi hingga kini pihak berwenang belum menerima laporan korban jiwa.
Namun, sejumlah petani tambak mengalami kerugian, akibat peristiwa itu. Ratusan hektar tambak yang berada di kawasan pesisir ikut terkena imbas dari pasang purnama dimana debit air laut meningkat, Kamis (6/11/2025) sekira pukul 23.00 WIB.
Keterangan dari Geuchik Kuala Langsa, Elisuddin, Jumat, (7/11/2025), menuturkan pasang purnama semalam tergolong besar sekali bahkan puluhan rumah warga yang bersisian langsung dengan alur sungai terkena pasang purnama.
“Ada puluhan rumah warga terkena banjir pasang purnama sejak dua malam ini dan begitu juga nasib beberapa petani tambak di laporkan bahwa tambaknya terendam,” tuturnya.

Selain itu, rumah warga yang kebanjiran, praktis sejumlah perabotan rumah tangga terendam banjir seperti kursi, ambal atau karper serta lainnya.
Fenomena alam ini memang acap kali terjadi setiap bulannya yang terdampak bagi warga pesisir pantai, namun intensitas pasang purnama terbilang besar, bahkan air masuk kerumah warga setinggi betis orang dewasa.
Selain itu juga bagi warga yang menempati perumahan Pusong pada km 5 hingga 6 praktis semua rumah terendam banjir dan jalan menuju Kuala Langsa terendam banjir semalam.
Sedangkan untuk tambak warga yang terendam banjir pasang purnama meliputi Gampong Seuriget, Simpang Lhee, Sungai Pauh, Sungai Pauh Pusaka, Sungai Pauh Tanjong, dan Kuala Langsa.
Terpisah Puddin, petani tambak mengatakan bahwa sekitar puluhan petani tambak mengalami kerugian besar semua benih yang ditabur di tambak habis semuanya dihantam oleh pasang purnama dalam dua malam ini.
Didalam tambak ada benih seperti udang, kepiting dan ikan bandeng semuanya habis terbawa banjir purnama yang melanda kami.”Semua bibit ikan habis terbawa banjir purnama dan benteng tambak tak mampu menahan tingginya debit air yang masuk, semuanya kelaut,” ungkap Puddin sembari menyekat peluhnya keringat.
“Pokoknya kami rugi besar kali ini dan hampir puluhan hektar tambak semuanya terendam banjir sejak kemarin malam dan kini harapan kami telah pupus,” lirih Puddin diaminkan petani tambak lainnya.(**)













