Aceh Singkil | Atjeh Terkini.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Pemuda Aceh Singkil menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Socfindo Kebun Lae Butar, Kamis, (28/08/2025).
Massa menuntut pabrik kelapa sawit di Desa Rimo di pindah atau di tutup karena dinilai tidak layak berada di kawasan perkotaan.
Koordinator aksi, Aidil Syahputra, menyebutkan ada dua tuntutan utama. Pertama, keberadaan pabrik dianggap melanggar Qanun Nomor 2 Tahun 2013 tentang Tata Ruang. Kedua, aktivitas perusahaan diduga menyalahi aturan terkait sempadan sungai di sekitar areal kebun.
“Kami menolak keberadaan pabrik di tengah permukiman. Selain itu, sempadan sungai harus dikembalikan sesuai aturan agar masyarakat tidak dirugikan,” tegas Aidil.
Aksi sempat memanas ketika massa berorasi di pintu masuk pabrik hingga menghalangi truk pengangkut sawit. Beberapa jam kemudian, Kepala Pabrik PT Socfindo, Novry, turun menemui mahasiswa.
Namun, ia menolak menandatangani dokumen tuntutan. “Saya tidak bisa menandatangani ini. Nanti akan saya sampaikan kepada pimpinan,” ujarnya.
Tak puas dengan jawaban itu, mahasiswa memberi somasi satu minggu kepada perusahaan. Mereka mengancam akan menggelar aksi lanjutan dengan massa lebih besar jika tuntutan diabaikan.“Kami akan tetap turun ke jalan memperjuangkan hal ini,” kata Aidil.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10.30 WIB akhirnya bubar sekitar pukul 15.00 WIB. Petugas keamanan dari Polres Aceh Singkil yang dikerahkan untuk pengamanan tetap siaga hingga massa membubarkan dengan situasi aman dan terkendali. (Aiyub Bancin)