Banda Aceh | Atjeh Terkini- Baitulmal.acehprov.go.id – Tim dari Baitul Mal Aceh (BMA) melakukan wawancara untuk Kajian Dampak Zakat Produktif (KDZ) terhadap mustahik penerima bantuan BMA pada tanggal 28 Oktober 2024. Program ini merupakan kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI yang bertujuan untuk mengkaji dampak penyaluran zakat, minimal enam bulan setelah penyaluran dilakukan.
Salah satu mustahik yang dikunjungi, Anita Ajirna (37), menerima bantuan sebesar Rp 5 juta untuk usaha menjahitnya. Ia mengungkapkan bahwa zakat produktif yang diterimanya telah meningkatkan pendapatannya hingga 50 persen.
Sebelumnya, Anita hanya mendapatkan pesanan dari tetangga menjelang hari raya, namun kini ia telah menerima pesanan tambahan seperti seragam Taman Kanak-kanak, bridesmaid, dan vermak jeans pria. Dukungan mesin berkualitas yang diperolehnya berkat bantuan modal dari BMA juga sangat berperan dalam peningkatan usahanya.
“Saya sangat bersyukur mendapatkan bantuan modal dari BMA, sehingga saya bisa membeli mesin yang jauh lebih bagus dan bisa menerima pesanan lebih banyak dan beragam,” kata Anita.
Juliani, surveyor KDZ, menjelaskan bahwa sampel data yang diambil untuk kajian ini berjumlah 100 mustahik, yang terlibat dalam empat program produktif BMA: Program Bantuan Ultra Mikro, Zakat Family Development (ZFD), Muallaf Berdaya, dan Modal Usaha Individu, yang tersebar di seluruh Aceh.
“Kajian ini tidak hanya melihat dampak ekonomi mustahik, tetapi juga mengevaluasi dampak spiritual, kesehatan, dan pendidikan mustahik,” tambah Juliani.
BMA berkomitmen untuk terus meningkatkan efektivitas program zakat produktif dan memastikan bahwa bantuan yang diberikan memberikan dampak yang signifikan bagi penerima. (**)