Bireuen | Atjeh Terkini.id – Mantan Pj.Bupati Bireuen Aulia Sofyan bersama Forkopimda pada tanggal 9 Oktober 2023 pernah meninjau langsung lahan warga Pante Karya yang di jadikan waduk.
Pada saat itu di hadapan warga mantan Pj.Bupati Bireuen Aulia Sofyan, berjanji melakukan ganti rugi lahan warga setempat yang di jadikan lahan waduk.
“Saat itu dia mengatakan dihadapan warga dan wartawan media ini untuk ganti rugi lahan tersebut anggaran nya sudah ada, dan tahun 2024 ini akan di cairkan sekitar Rp.4,2 Miliar,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Pante Karya Sayuti kepada media ini Rabu (16/10/2024).
Lebih lanjut ungkapkan Sayuti, jangan membuat warga Pante Karya menunggu ganti rugi lahan waduk, bagaikan pungguk merindukan bulan. Padahal Sudah berganti tahun dan pejabat Pj.Bupati Bireuen sudah di ganti sampai sekarang lahan warga setempat yang dijadikan waduk belum ada kepastian untuk di ganti rugi.
“Apa karena kami di pedalaman hanya janji manis? Begitu juga dengan perbaikan waduk sampai sekarang ini belum ada tanda tanda akan di perbaiki agar warga tidak kena banjir,” sebutnya.
Sementara Geuchik Pante Karya Hasdairin mengatakan, setelah kunjungan mantan Pj.Bupati Bireuen Aulia Sofyan beserta rombongannya tanggal 9 Oktober 2023 ke gampong ini, ketika saat itu warga gampong di landa musibah banjir.
Geuchik Hasdairin menambahkan, ada datang lagi rombongan dari dinas untuk mengecek lahan pembangunan waduk dan sekaligus mengecek waduk yang sudah roboh, namun sampai sekarang ini informasi mengenai pembayaran ganti rugi lahan warga dari pemerintah yang sudah di janjikan dan kelanjutan pembangunan waduk yang roboh belum ada kabar nya dari pihak manapun.
Hasdairin, sangat mengharapkan keseriusan Pemkab Bireuen dan Pemerintah Aceh untuk serius memperdulikan nasib warga di gampongnya, karena setiap saat warganya mempertanyakan kepadanya.
“Sekarang ini Pj.Bupati Bireuen Jalaluddin, SH,MM orang Peusangan juga, pasti lebih tahu penderitaan orang yang tinggal di pedalaman dan berharap agar benar benar memperjuangkan nasib kami, apalagi Pj.Bupati Bireuen yang sekarang dengan Pemerintah Aceh sangat baik dan punya link di Dinas terkait,” ucap Hasdairin.

Kabag Prokopim Setdakab Bireuen Azmi S.Kom, MM., saat di konfirmasi media ini terkait hal tersebut mengatakan, keluhan beberapa lahan milik masyarakat yang digunakan untuk pembangunan waduk Pante Karya itu berada pada Dinas Pengairan Provinsi Aceh.
Hasil konfirmasi Kadis PUPR Kabupaten Bireuen Ir. Fadhli, S.T., M.T dengan Dinas Pengairan Provinsi Aceh mengatakan, bahwa untuk tahun ini tidak ada ganti rugi, karena keterbatasan anggaran untuk pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2024, pungkasnya Azmi.(Umar A Pandrah).