Meskipun Sudah Damaikan Secara RJ, Sidang Tetap di Lanjut Ke Pengadilan

- Jurnalis

Rabu, 9 April 2025 - 22:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bireuen  I Atjeh Terkini.id -Terkait kasus tindak pidana penganiayaan tersangka R dan tersangka H, berawal dari tabrakan hingga perkelahian, kedua tersangka telah di lakukan upaya perdamaian secara Restorative Justice ( RJ ) oleh Kejari Bireuen, di balai RJ Gampong Cot Gapu, Kota Juang Bireuen pada hari dan tanggal Senin 20 Januari 2025 berdasarkan siaran Pers Release Kejari Bireuen PR-12/L.1.21/Dip.4/01/2025 yang di terima awak media, Rabu (09/04/2025).

melalui siaran Pers PR- 12/L.1.21/Dip.4/01/2025 (KAJARI BIREUEN DAMAIKAN WARGA MEUNASAH BLANG).

Bireuen, Senin 20 Januari 2025, Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen Munawal Hadi, S.H.,M.H didampingi Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Bireun Firman Junaidi, S.E., S.H., M.H. dan Jaksa Fasilitator melakukan upaya Perdamaian terhadap Tindak Pidana Penganiyaan atas nama Tersangka R dan Tersangka H bertempat di Balai RJ Gampong Cot Gapu, dimana kedua tersangka saling membuat laporan.

Proses Perdamaian dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen Munawal Hadi, S.H.,M.H, dihadiri juga oleh pihak keluarga korban, tersangka, dan perangkat gampong.

Perkara ini bermula pada hari Senin tanggal 21 oktober 2024 sekira pukul 12.00 WIB bertempat di lorong dekat rumah Tersangka H di Dusun Petuah Banta Desa Bireuen Meunasah Blang, Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen,

Baca Juga :  Polres Bireuen Gelar Deklarasi Pembubaran Geng Motor

Tersangka H pulang menuju rumah dari pasar cureh dengan mengendarai sepeda motor, ketika sampai di persimpangan lorong Dusun Petuah Banta Desa Bireuen Meunasah Blang Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen saksi H berhenti sejenak untuk menyeberang tiba-tiba dari arah belakang tersangka H ditabrak oleh Tersangka R menggunakan becak barang.

Akibat tabrakan tersebut tersangka H terlempar ke parit yang disekitar lorong tersebut, kemudian tersangka H bangun lalu menghampiri Tersangka R dan mengatakan “Kah Keupe Ka Peupeuk Long? (Kamu Apa Menabrak Saya)” lalu dijawab oleh Tersangka R “Droe Neuh Salah Neuwet (Kamu Salah Berbelok)”, sehingga saat itu Tersangka H emosi dan menampar bagian wajah Tersangka R, kemudian Tersangka R membalas dengan memukul kepala Tersangka H berkali-kali dengan menggunakan kedua tangannya sehingga tersangka H tidak sanggup menahan pukulan Tersangka R kemudian tersangka H melepas helm yang digunakannya lalu melempar helm tersebut kearah Tersangka R namun tidak mengenai Tersangka R.

Kemudian Tersangka R mengambil helm tersebut dan menghantamnya ke aspal sebanyak 4 (empat) kali hingga pecah. Kemudian Tersangka R memukul kepala tersangka H dengan menggunakan helm yang pecah tersebut hingga mengakibatkan kepala tersangka H robek dan mengeluarkan banyak darah, kemudian datang saksi A lalu membawa tersangka H ke Rumah Sakit Telaga Bunda.

Baca Juga :  Pupus Asa M Yusuf Dapat Rumah Bantuan Karena Tak Miliki Tanah

Bahwa perbuatan tersangka R dan H telah melanggar Pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman paling lama 2 (dua ) Tahun 8 (delapan) bulan penjara.

Setelah dimediasi oleh kajari dan Jaksa Fasilitator para Tersangka sepakat berdamai dengan syarat para Tersangka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Perdamaian ini merupakan syarat untuk dilakukannya Restorative Justice (RJ), selanjutnya perkara ini akan diteruskan ke Kejaksaan Tinggi Aceh untuk menunggu ekspose bersama JAM PIDUM untuk persetujuan penghentian perkaranya.

Ketika media ini mengkonfirmasi Kepala Kejaksaan Negeri ( Kajari ) Bireuen Munawal Hadi, S.H.,M.H, mengatakan, Betul Perkaranya sudah kita damaikan di balai RJ di desa cot gapu dan pada saat itu kita langsung proses kelengkapan administrasi untuk mendapatkan persetujuan RJ dari Jampidum.

Namun dalam melengkapi administrasi tersebut seperti testimoni dari tersangka, jaksa mendapatkan kesulitan dikarenakan pihak tersangka atas nama hamdani ketika kita hubungi tidak pernah mau menjawab dan pesan melalui wa yang di kirim oleh jaksa fasilitator gak dibalas.

“Ketika saya perintahkan jaksa fasilitator untuk menghubungi lagi tersangka malah nomor hp jaksa fasilitator di blokir oleh tersangka. Dalam pengajuan permohonan RJ ke jampidum, sesuai ketentuannya BAT (Umar Pandrah).

Berita Terkait

Ahli waris Serahkan Pengelolan Dayah Tgk Chik di Supeng Ke Pimpinan Dayah Ummul Ayman
Ratu Narkoba Bireuen Dituntut 10 Tahun Penjara dan 39 Aset Disita
Calon Keuchik Rheuem Timu Husnon Raih Suara Terbanyak 
Tiga Calon Ketua Mencuat, PWI Bireuen Akan Gelar Konfercab Hari Ini
DPRK Bireuen Gelar Paripurna Penyampaian Raqan LPJ APBK dan RPJM Tahun 2025- 2029
Catin Gagal Nikah Gugat Pemkab Bireuen 1 M Lebih, Begini Kata Kajari
JPU Kejaksaan Negeri Bireuen Tuntut Hukuman Mati Terdakwa Kasus Sabu
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Bireuen Silaturahmi Dengan Insan Pers 
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 11:51 WIB

Ahli waris Serahkan Pengelolan Dayah Tgk Chik di Supeng Ke Pimpinan Dayah Ummul Ayman

Selasa, 5 Agustus 2025 - 09:01 WIB

Ratu Narkoba Bireuen Dituntut 10 Tahun Penjara dan 39 Aset Disita

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:53 WIB

Calon Keuchik Rheuem Timu Husnon Raih Suara Terbanyak 

Rabu, 23 Juli 2025 - 10:04 WIB

Tiga Calon Ketua Mencuat, PWI Bireuen Akan Gelar Konfercab Hari Ini

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:03 WIB

DPRK Bireuen Gelar Paripurna Penyampaian Raqan LPJ APBK dan RPJM Tahun 2025- 2029

Berita Terbaru

Langsa

FKUB Wadah Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama 

Kamis, 11 Sep 2025 - 12:39 WIB

Kota Banda Aceh

SMY Tersangka Kasus Korupsi Wastafel Resmi Ditahan Penyidik Polda Aceh 

Kamis, 11 Sep 2025 - 10:00 WIB

Aceh Utara

Pemkab Aceh Utara Peusijuek Komandan Lanal Lhokseumawe yang Baru

Kamis, 11 Sep 2025 - 06:52 WIB