Banda Aceh l Atjeh Terkini.Id- Kepala Kepolisian Daerah Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah, menerima prosesi tepung tawar atau “peusijuek” dari warga Lampaseh Kota. Acara ini berlangsung saat Kapolda bersilaturahmi dengan masyarakat di Masjid Bani Salim, Gampong Lampaseh Kota, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, pada hari Minggu, (7/9/2025)
Prosesi “peusijuek” ini dipimpin oleh tokoh agama dan masyarakat setempat. Ini adalah bentuk doa dan harapan agar Kapolda Aceh selalu diberikan keselamatan, kesehatan, dan keberhasilan dalam menjalankan tugasnya memimpin kepolisian di Aceh.
“Peusijuek” adalah tradisi adat Aceh yang kaya makna, melambangkan keberkahan, keselamatan, dan kerukunan. Masyarakat Lampaseh Kota menyambut hangat kedatangan Kapolda, yang dianggap sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan terbuka untuk bersilaturahmi.
Brigjen Marzuki menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari warga Lampaseh Kota. Ia menekankan bahwa kebersamaan dan doa dari masyarakat memberikan energi besar bagi dirinya dan seluruh jajaran Polda Aceh untuk terus bekerja menjaga keamanan dan ketertiban.
“Doa dan dukungan dari masyarakat adalah energi bagi kami. Insya Allah, kami akan berupaya maksimal agar Polri hadir dengan humanis, profesional, dan selalu dekat dengan rakyat,” katanya.
Alumnus Akabri 1991 itu juga mengajak warga, terutama tokoh agama dan pemuda, untuk bekerja sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap aman, damai, dan kondusif. Ia juga berpesan kepada generasi muda untuk menjaga kesehatan dan menjauhi narkoba.
“Kalau kesehatan terjaga, mudah-mudahan cita-cita bisa tercapai. Tapi kalau sudah rusak karena narkoba, itu sulit dibantu,” tegasnya.
Silaturahmi ini berlangsung akrab, dengan dialog dan ramah tamah antara Kapolda dan masyarakat. Sejumlah aspirasi dan harapan warga juga disampaikan langsung kepada Kapolda, sebagai bentuk komunikasi dua arah antara polisi dan rakyat.
Sementara itu, Keuchik Gampong Lampaseh Kota, Mardali, mengatakan bahwa kehadiran Kapolda mengingatkan kembali kenangan masa lalu di kampung tersebut.
“Ini jadi momen nostalgia. Semua orang di sini kembali mengingat masa-masa indah, ketika bermain bola, menjala ikan Mujair di kolam, atau berkumpul makan bersama. Suasana ini menghidupkan kembali kenangan lama yang penuh keakraban,” ujarnya.
Menurut Mardali, gaya kepemimpinan Brigjen Marzuki Ali Basyah lebih dekat dengan masyarakat dan tidak ragu untuk langsung mendengar aspirasi warga, termasuk saat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
“Kapolda Aceh lebih familiar, hubungan silaturahmi dengan masyarakat lebih akrab. Saat demo pun beliau tidak menolak, malah menerima langsung tuntutan masyarakat dengan terbuka,” kata Mardali.
Ia berharap, kehadiran Kapolda Aceh di Lampaseh Kota dapat semakin mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat. Bagi warga, momen tersebut bukan hanya sekadar pertemuan formal, tetapi juga simbol kedekatan emosional antara pemimpin dan rakyat. (**).