Isu Perubahan Iklim Global, Walikota Langsa Hadiri OPCC

- Jurnalis

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ket Foto: Wali Kota Langsa Jeffry Sentana S Putra SE, saat peluncuran One Planet City Challenge oleh Wamendagri Bima Arya di Ballroom Swiss-Belhotel Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (24/7/2025)

Ket Foto: Wali Kota Langsa Jeffry Sentana S Putra SE, saat peluncuran One Planet City Challenge oleh Wamendagri Bima Arya di Ballroom Swiss-Belhotel Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (24/7/2025)

Langsa | Atjeh Terkini.id – Walikota Langsa Jeffry Sentana S Putra SE menghadiri kegiatan One Planet City Challenge (OPCC) di Ballroom Swiss-Belhotel Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (24/07/2025).

Jeffry Sentana kepada wartawan, Jumat (25/7/2035) mengatakan, OPCC ini merupakan bagian dari gerakan dunia dalam mengurangi emisi karbon, memperkuat ketahanan iklim, serta mendorong energi bersih, tata kota ramah lingkungan serta mengurangi emisi melalui pengelolaan sampah dan pemanfaatan mangrove.

“Kami ikuti sebagai bentuk komitmen Kota Langsa dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan membangun masa depan kota yang lebih berkelanjutan, hijau dan resilien,” papar Jeffry.

Menurutnya, pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga bagaimana menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi, kualitas hidup masyarakat, dan kelestarian lingkungan kita.

“Melalui partisipasi di OPCC, kami ingin memperlihatkan bahwa Langsa, bergerak menjadi contoh baik dalam tata kelola lingkungan hidup yang visioner dan bertanggung jawab,” ungkap Jeffry Sentana.

Sebelumnya pada pembukaan kegiatan tersebut yang dirilis oleh media Klikwarta, bahwa Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meminta seluruh kepala daerah memahami isu perubahan iklim dan pengurangan gas emisi. Apalagi saat ini, isu tersebut tengah menjadi sorotan dunia karena dampaknya yang luas bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca Juga :  Sebanyak 1.357 Honorer Kota Langsa Menjadi PPPK Paruh Waktu

“Kepala daerah 80 persen baru dan kita lihat komposisi kepala daerah ini muda. Jadi, pekerjaan kita adalah bagaimana mengutamakan isu yang dirasakan tidak dekat dengan keseharian, namun hari ini menjadi isu yang diminati oleh kaum muda,” kata Bima.

Bima menambahkan, untuk dapat memahami kedua isu tersebut, pemerintah daerah (Pemda) harus menggandeng banyak pihak yang fokus terhadap isu lingkungan hidup. Menurutnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Lingkungan Hidup berperan penting dalam menangani persoalan ini.

Ia mencontohkan, saat menjabat Walikota Bogor, ia pernah menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) maupun lembaga kajian untuk menangani persoalan lingkungan.

“Jadi saya kira di samping peningkatan kapasitas kepada aparatur yang juga sangat penting adalah mari kita buka ruang untuk berkolaborasi dengan kampus, [lembaga] think tank, dan lembaga kajian yang bisa membantu,” ujarnya.

Bima menjelaskan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berperan dalam supervisi terhadap Pemda. Kemendagri akan terus berkomunikasi dengan seluruh sekretaris daerah (sekda) agar berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait, terutama dalam menyelaraskan program sesuai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di bidang lingkungan hidup.

Baca Juga :  Pj Walikota Sebut Kota Langsa Terendah Inflasi Secara Nasional 

“Harus nyambung [program kerjanya] karena tidak semua difokuskan pada Dinas Lingkungan Hidup atau Bappeda, jadi pendekatannya harus betul-betul komprehensif,” imbuhnya.

Selain itu, Bima juga menyinggung perlunya membuka ruang pendanaan bagi publik maupun sektor swasta yang ingin berkontribusi dalam program lingkungan hidup. Penting pula melakukan kampanye yang melibatkan berbagai pihak seperti asosiasi yang peduli terhadap lingkungan hidup, termasuk keterlibatan figur publik.

“Insyaallah saya siap untuk menjadi jembatan penghubung dari daerah-daerah dari teman-teman CSO (Organisasi Masyarakat Sipil) agar hubungan kita tidak pernah luntur dan kendor terkait dengan target pengurangan gas emisi,” pungkasnya.

Hadir CEO World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Aditya Bayunanda, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Alwis Rustam, para Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota, serta pejabat terkait lainnya.(**)

Berita Terkait

Jelang HSP, KNPI Langsa Gelar Festival Seni Budaya
Rumah Bantuan, Bak Pungguk Merindukan Bulan
Harga Cabai Merah di Langsa Meroket
Putri Asal Aceh, Jihan Fanyra Raih Runner-Up Duta Santri Nasional 2025 
Pemko Langsa Gelar Try Out Persiapan Peserta Menuju MTQ Aceh Ke-37
Rawan Kecelakaan, Jalan Syi’ah Kuala Bertabur Lubang
Kemenag Langsa Dukung Program Walikota Pembagian Seragam Sekolah dan Nikah Gratis
Lagi, Tiga Rumah Warga Langsa  Terbakar
Berita ini 46 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:38 WIB

Jelang HSP, KNPI Langsa Gelar Festival Seni Budaya

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:23 WIB

Rumah Bantuan, Bak Pungguk Merindukan Bulan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 18:05 WIB

Harga Cabai Merah di Langsa Meroket

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 12:29 WIB

Putri Asal Aceh, Jihan Fanyra Raih Runner-Up Duta Santri Nasional 2025 

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:21 WIB

Pemko Langsa Gelar Try Out Persiapan Peserta Menuju MTQ Aceh Ke-37

Berita Terbaru

Aceh Besar

Satpol PP-WH Aceh Besar dan Banda Aceh Gelar Patroli Gabungan 

Minggu, 26 Okt 2025 - 20:31 WIB

Langsa

Jelang HSP, KNPI Langsa Gelar Festival Seni Budaya

Minggu, 26 Okt 2025 - 12:38 WIB

Hunian milik Lilik Surya (66) warga Lorong Bagan/Kinsil Gampong Geudubang Aceh, Langsa Baro, Langsa

Langsa

Rumah Bantuan, Bak Pungguk Merindukan Bulan

Minggu, 26 Okt 2025 - 12:23 WIB