BANDA ACEH I Atjeh Terkini.id- Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) telah mengesahkan Rancangan Qanun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (Raqan RPJMA) 2025-2029 menjadi Qanun Aceh. Gubernur Aceh,
Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menyampaikan apresiasi kepada seluruh fraksi DPRA atas dukungan yang diberikan
“Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari seluruh fraksi DPRA yang telah menyetujui Raqan RPJMA ini. Dukungan ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk mewujudkan visi misi pembangunan Aceh yang lebih baik,” ujar Mualem dalam rapat paripurna DPRA di Banda Aceh, . Di Lansir dari AJNN Kamis 21 Agustus 2025.
Mualem menambahkan bahwa Qanun RPJMA ini akan segera diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dievaluasi lebih lanjut. Setelah proses evaluasi selesai, Raqan RPJMA 2025-2029 akan ditetapkan secara resmi menjadi Qanun Aceh.
Menurut Mualem, Raqan RPJMA merupakan dokumen strategis yang sangat penting bagi pembangunan Aceh, khususnya dalam konteks kekhususan dan keistimewaan yang dimiliki Aceh.
“Rancangan qanun ini adalah fondasi penting untuk pembangunan Aceh yang berkelanjutan, inklusif, serta sesuai dengan kekhususan dan keistimewaan Aceh sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA),” jelasnya.
Mualem juga menjelaskan bahwa proses penyusunan Raqan RPJMA 2025-2029 telah melibatkan berbagai tahapan penting, mulai dari rancangan awal, konsultasi publik, Musrenbang, hingga harmonisasi dengan dokumen nasional dan fasilitasi dari Kemendagri.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa dokumen ini partisipatif, terukur, dan berbasis data.
Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mengimplementasikan RPJMA ini secara konsisten dalam perencanaan dan penganggaran, serta mendorong partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan.
Mualem juga menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan target pembangunan dapat tercapai.
“Keberhasilan RPJMA ini sangat bergantung pada implementasi yang tepat, sinergis, dan berkesinambungan. Oleh karena itu, mari kita terus menjaga semangat kolaborasi demi mewujudkan Aceh yang Islami, maju, bermartabat, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (**)















