Bupati Aceh Besar: RSU Putri Bidadari Aceh Diharapkan Jadi Tonggak Baru Pelayanan Kesehatan

- Jurnalis

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris, atau yang akrab disapa Syech Muharram, menyampaikan harapan besarnya agar Rumah Sakit Umum (RSU) Putri Bidadari Aceh. Jumat 24/09/2025.

Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris, atau yang akrab disapa Syech Muharram, menyampaikan harapan besarnya agar Rumah Sakit Umum (RSU) Putri Bidadari Aceh. Jumat 24/09/2025.

KOTA JANTHO I Atjeh Terkini.id- Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris, atau yang akrab disapa Syech Muharram, menyampaikan harapan besarnya agar Rumah Sakit Umum (RSU) Putri Bidadari Aceh dapat menjadi tonggak baru dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat Aceh Besar. Harapan ini disampaikannya pada acara Grand Opening RSU Putri Bidadari Aceh, yang diresmikan oleh Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, di Jalan Soekarno Hatta, Gampong Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Bupati H. Muharram Idris mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kehadiran rumah sakit baru ini. Ia menilai bahwa RSU Putri Bidadari Aceh adalah kebanggaan bagi dirinya dan masyarakat Aceh Besar, yang selama ini mendambakan fasilitas kesehatan yang lengkap di daerah sendiri. “Hari ini, saya sangat bahagia, bersama seluruh masyarakat Aceh Besar, karena kini kita memiliki rumah sakit dengan fasilitas yang luar biasa,” ujarnya dengan penuh semangat.

Bupati menjelaskan bahwa Aceh Besar memiliki wilayah yang sangat luas, hampir mencapai 3.000 kilometer persegi, terdiri dari 23 kecamatan, 68 mukim, dan 603 gampong. Dengan wilayah yang sedemikian besar, kehadiran rumah sakit modern di Kecamatan Darul Imarah ini diyakini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus pergi ke Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Syech Muharram juga menyampaikan pesan tentang pentingnya kebersamaan dalam membangun daerah. Ia mengajak masyarakat, terutama para perantau Aceh yang telah sukses di luar daerah, untuk kembali dan berinvestasi di tanah kelahiran. “Kita tidak akan maju jika tidak bahu-membahu membangun Aceh ini. Lihatlah orang India, meskipun sudah sukses di luar, mereka kembali ke negerinya untuk berinvestasi. Saya berharap orang Aceh yang telah sukses di luar sana juga mau kembali untuk membangun daerahnya,” katanya.

Ia menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Bupati Aceh Besar, dirinya akan terus berupaya menarik minat para pengusaha agar mau berinvestasi di Aceh Besar. Ia berharap, hadirnya RSU Putri Bidadari Aceh dapat menjadi contoh nyata investasi yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial bagi kesejahteraan masyarakat

“Kita berharap rumah sakit ini tidak hanya menjadi fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, membantu pertumbuhan UMKM, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Aceh Besar,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemerintah Ajukan Rancangan Qanun RPJMD Kepada DPRK Aceh Besar

Dalam bagian lain sambutannya, Syech Muharram menyinggung sejarah panjang kejayaan Aceh Besar di masa lampau. Ia mengingatkan bahwa Aceh Besar dahulu merupakan pusat kemakmuran dan peradaban di Tanah Rencong, dengan berbagai ikon dan aset penting seperti Masjid Raya Baiturrahman, Gunongan, dan RSUZA. Namun, setelah pemekaran wilayah dan pemindahan ibu kota pada tahun 1983, seluruh aset tersebut diserahkan kepada Kota Banda Aceh.

Bupati menjelaskan bahwa Aceh Besar merupakan daerah tua yang telah ada sejak tahun 590 Masehi (1.516 tahun) dan diakui sebagai daerah otonom pada tahun 1956. Kota Jantho kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Besar pada tahun 1979 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1976, dan seluruh aktivitas pemerintahan resmi dipindahkan dari Banda Aceh ke Jantho pada 29 Agustus 1983. Peresmian pemindahan tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI saat itu, Bapak Soepardjo Rustam, pada 3 Mei 1984.

Dengan menengok sejarah panjang tersebut, Bupati berharap semangat kejayaan Aceh Besar dapat kembali bangkit melalui berbagai sektor, salah satunya melalui peningkatan layanan kesehatan. “Selama ini, Aceh Besar belum memiliki rumah sakit dengan fasilitas lengkap. RSUD kita masih bertipe C, sehingga sebagian besar masyarakat berobat ke Banda Aceh. Semoga dengan hadirnya RSU Putri Bidadari Aceh, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan maksimal di daerah sendiri,” harapnya.

Sementara itu, PYM Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, dalam petuahnya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap berdirinya RSU Putri Bidadari Aceh. Ia menilai kehadiran rumah sakit ini merupakan langkah nyata menuju kemandirian Aceh dalam sektor pelayanan publik. Wali Nanggroe juga menyatakan komitmennya untuk mengajak para pengusaha dan tokoh Aceh yang sukses di luar daerah agar mau menanamkan modal di tanah kelahiran. “Saya akan membujuk semua orang kaya Aceh yang berada di luar daerah untuk berinvestasi di Aceh, agar Aceh tidak lagi dikenal sebagai daerah termiskin,” tegasnya.

Asisten III Sekda Aceh Bidang Administrasi Umum, Drs. Muhammad Diwarsyah, M.Si, turut memberikan apresiasi atas berdirinya RSU Putri Bidadari Aceh. Ia berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha lain untuk turut serta membangun Aceh secara luas. “Kalau bisa, para pengusaha jangan hanya berinvestasi di Aceh Besar saja, tetapi juga di seluruh wilayah Aceh. Investasi yang berorientasi sosial seperti rumah sakit ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Wabup Syukri Lepas Pawai Takbir Idul Adha 1446 H di Kota Jantho

Direktur Utama RSU Putri Bidadari Aceh, H. Firmansyah, SE, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan seluruh pihak yang telah mendukung hingga rumah sakit tersebut dapat berdiri dengan megah. Ia menuturkan bahwa pembangunan RSU Putri Bidadari Aceh merupakan wujud cinta orang tuanya terhadap tanah kelahiran. “RSU ini lahir karena kecintaan orang tua saya kepada Aceh. Kapasitas dan fasilitasnya bahkan melebihi RSU Putri Bidadari yang ada di Sumatera Utara,” ujarnya.

Firmansyah menjelaskan bahwa proses pembangunan rumah sakit ini berlangsung selama enam bulan, dan di balik itu ada perjuangan panjang serta dedikasi besar untuk menghadirkan fasilitas kesehatan yang modern dan profesional bagi masyarakat. “Rumah sakit ini bukan hanya bangunan fisik semata, melainkan simbol pelayanan dengan hati. Tahun depan, pada 2026, kami akan melakukan terobosan baru yaitu menghadirkan layanan operasi jantung agar masyarakat Aceh tidak perlu lagi berobat ke luar daerah,” tambahnya.

Kehadiran RSU Putri Bidadari Aceh disambut dengan penuh rasa syukur oleh masyarakat sekitar. Rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan modern yang mampu memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Aceh Besar dan sekitarnya, sekaligus menjadi pendorong kemajuan daerah di sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Peresmian rumah sakit modern ini menandai babak baru bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Aceh Besar, yang selama ini masih bergantung pada fasilitas di Banda Aceh. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten III Sekda Aceh Bidang Administrasi Umum Drs. Muhammad Diwarsyah, M.Si, unsur Forkopimda Aceh dan Aceh Besar, Ketua TP-PKK Aceh Besar Hj. Rita Mayasari, para Kepala SKPA dan OPD, Camat serta Forkopimcam Darul Imarah, para Keuchik se-Kecamatan Darul Imarah, perangkat gampong Lamreung, dan ratusan tamu undangan lainnya. (**).

Berita Terkait

Pemkab Apresiasi Polres Aceh Besar Luncurkan Kampung Bebas Dari Narkoba di Gampong Jantho Baro
Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar Harap Rumah Garam Aceh Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Dinkes Aceh Besar Gelar KIE Keamanan Pangan
Camat Darul Kamal Ajak Warga Manfaatkan Lahan Kosong untuk Tanaman Produktif
Shelter Lhoknga Sempit, Cermin Perencanaan Kurang Matang
BPBD Aceh Besar Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran
Bupati Aceh Besar Sambut Kasau di Lanud Sultan Iskandar Muda
Larotorium PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Selalu Menjaga Kualitas Air
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 10:55 WIB

Pemkab Apresiasi Polres Aceh Besar Luncurkan Kampung Bebas Dari Narkoba di Gampong Jantho Baro

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:32 WIB

Bupati Aceh Besar: RSU Putri Bidadari Aceh Diharapkan Jadi Tonggak Baru Pelayanan Kesehatan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:15 WIB

Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar Harap Rumah Garam Aceh Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:32 WIB

Dinkes Aceh Besar Gelar KIE Keamanan Pangan

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:42 WIB

Camat Darul Kamal Ajak Warga Manfaatkan Lahan Kosong untuk Tanaman Produktif

Berita Terbaru

Langsa

Harga Cabai Merah di Langsa Meroket

Sabtu, 25 Okt 2025 - 18:05 WIB

Aceh Singkil

Bupati Aceh Singkil Siap Lakukan Mutasi Besar-Besaran

Sabtu, 25 Okt 2025 - 11:44 WIB