Meulaboh | Atjeh Terkini.id – Kabar gembira datang dari Kabupaten Aceh Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di daerah itu turun signifikan sebesar 2,1 persen pada tahun 2025, dari 17,60 persen menjadi 15,50 persen. Penurunan ini menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Data tersebut diumumkan langsung oleh Kepala BPS Aceh Barat, Rudi Hermanto, di Kantor BPS setempat, Jumat (12/9/2025), dan disampaikan kepada Bupati Aceh Barat Tarmizi, SP, MM.
Plt Sekda yang juga Kepala Bappeda Aceh Barat, Wistha Nowar, S.Pt, M.Si, didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dr. Kurdi, menyambut positif capaian ini. Menurutnya, data BPS membuktikan berbagai program pemerintah daerah sepanjang tahun 2025 berjalan efektif.
“Penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari strategi pemerintah yang fokus pada pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan,” ujar Wistha.
Program Prioritas
Wistha mencontohkan program Kartu Aceh Barat Sehat (KABS) yang memberi bantuan Rp1 juta kepada keluarga pendamping pasien rujukan luar daerah. Inisiatif ini dinilai BPS mampu meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Selain itu, kegiatan Car Free Day bulanan terbukti mendorong pertumbuhan UMKM lokal, membuka lapangan kerja baru, serta menambah pendapatan masyarakat. Program Pasar Murah dan Gelar Pangan Murah juga rutin digelar untuk membantu warga miskin memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Di sisi peningkatan pendapatan, pemerintah menggulirkan bantuan produktif seperti pengembangan ternak ayam kampung petelur, kambing, kerbau, perikanan budidaya, hingga bantuan alat pengolahan ikan dan dukungan untuk UMKM serta industri pengolahan.
Sementara itu, pada aspek pengurangan kantong-kantong kemiskinan, pemerintah mengutamakan perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani, serta penyediaan rumah layak huni.
Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Pemerintah Aceh Barat juga meluncurkan sejumlah inovasi, di antaranya:
PAKET DANSA (Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Terintegrasi Dana Desa) sejak 2023, yang mengoptimalkan dana desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
CSR MAKIN MESRA (CSR Masyarakat Miskin Menuju Sejahtera), yakni pemanfaatan dana CSR perusahaan untuk pengembangan UMKM, bantuan peternakan, hingga pembangunan rumah layak huni.
OPTIMIS (Optimalisasi Perlindungan Sosial Antisipasi Kemiskinan) sejak 2024, berupa jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Inflasi Terkendali
Wistha menambahkan, keberhasilan menekan angka kemiskinan juga didukung oleh pengendalian inflasi. Garis kemiskinan di Aceh Barat hanya naik 1,24 persen, dari Rp644 ribu pada 2024 menjadi Rp652 ribu pada 2025. Kenaikan yang relatif kecil ini berhasil mencegah munculnya penduduk miskin baru.
Optimistis Berlanjut
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan strategi penanggulangan kemiskinan akan terus diperkuat.
“Kami optimistis, angka kemiskinan akan semakin menurun pada tahun-tahun mendatang. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan, kita akan mampu mewujudkan Aceh Barat yang lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat,” pungkas Wistha.















