Aceh Barat | Atjeh Terkini.id – Wajah kusam berbalut hijab kumal bertopi lebar itu, tiba – tiba dadanya terasa sesak sembari menangis terisak. Harapannya mencari nafkah untuk keluarga pupus sudah.
Pasca instruksi Gubernur Aceh agar mengeluarkan alat berat dari kawasan tambang ilegal. Selama ini ratusan warga pedalaman Aceh Barat mengantungkan kehidupan mereka dari tambang tambang itu.
Namun kini, Mardiati dan ratusan warga lainnya hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT. Tempat mengantungkan harapan demi mencari rezeki bagi keluarga, selama bertahun tahun tak lagi diperkenankan dikelola.
Apa mau dikata, Mardiati hanya rakyat jelata yang tak punya kuasa. Ia tak kuasa menahan air mata, tak ada tempat untuk bekerja mencari nafkah keluarga.
Meski dengan riak kecil, kumpulan emak – emak itu mencoba bersuara menuntut agar pemerintah tidak hanya menertibkan tambang, tapi juga memberi solusi nyata agar rakyat kecil tidak kehilangan sumber mata pencarian.
“Kalau tambang ini ditutup, kami tidak sanggup lagi bekerja manual. Dengan adanya tambang, janda-janda dan fakir miskin bisa bertahan hidup. Kami butuh biaya anak sekolah dan kuliah. Tolong, jangan sampai tambang ini ditutup begitu saja,” katengan mata berkaca-kaca, Kamis (2/10/25).
Warga disana, berharap pemerintah Aceh segera mencari solusi. Namun bagi masyarakat pedalaman, janji legalisasi dan penataan tambang masih terasa jauh. Yang mereka hadapi hari ini adalah ketakutan kehilangan sumber kehidupan.(**)