Aceh Besar I Atjeh Terkini.Id- Usai dilantik oleh Bupati Aceh Besar, H Muharram Idris (Syech Muharram) beberapa waktu lalu, Keuchik Leu-Ue periode 2025–2031 Yusri VE ST, mengikuti prosesi peusijuek, di Meunasah Gampong Leu-Ue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Senin (24/11/2025).
Peusijuk terhadap Keuchik Yusri tersebut dilakukan secara berurutan, mulai dari Imam Meunasah Leu-Ue Tgk H Marwan, kemudian Ketua Tuha Peut Tgk H Muhibuddin Usman Daroy, serta Imum Mukim Daroy Jeumpet Drs H Burhanuddin MSi.
Prosesi tersebut turut dihadiri oleh Babinsa Koramil Darul Imarah, Bhabinkamtibmas Polsek Darul Imarah, Muhammad Andika selaku mantan Pj Keuchik Leu-Ue, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, tokoh perempuan serta masyarakat Lheu-Ue.
Pada kesempatan itu, Imum Mukim Drs H Burhanuddin MSi mengatakan, pergantian kepemimpinan merupakan agenda demokrasi yang harus disambut dengan persatuan. Ia menekankan bahwa dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan seorang keuchik dalam menjalankan amanah.
“Terpilihnya saudara Yusri sebagai penyambung estafet kepemimpinan di Gampong Leu-Ue adalah buah pilihan masyarakat pada Pilciksung. Karena itu, kehadiran beliau harus kita bantu dan kita dukung bersama. Jaga persatuan dan kekompakan,” ujarnya.
Menurutnya, visi dan program kerja seorang pemimpin hanya bisa terwujud dengan ridha Allah SWT dan dukungan penuh warga. “Sebagus apa pun visi dan misi yang disampaikan, tanpa ridha Allah dan dukungan masyarakat, mustahil semua itu dapat terwujud,” tegas mantan Sekretaris Dinas Sosial Aceh tersebut.
Selain itu, Burhanuddin juga menyampaikan harapannya agar keuchik baru mampu menghadirkan suasana sejuk dan memberikan pelayanan tanpa membedakan warga. “Kepemimpinan harus mengayomi semua masyarakat, bukan memilih dan memilah,” pesannya.
Sementara itu, Keuchik Yusri VE ST, menyampaikan komitmennya untuk memimpin Leu-Ue dengan prinsip transparansi, inovasi, serta partisipasi aktif masyarakat.
“InsyaAllah saya akan bekerja penuh tanggung jawab, mengutamakan musyawarah, dan membuka ruang bagi setiap warga untuk menyampaikan aspirasi. Kita bangun Leu-Ue dengan semangat kebersamaan,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengakhiri dinamika perbedaan pilihan pasca Pilciksung. Menurutnya, pembangunan gampong hanya dapat berjalan optimal apabila semua elemen bersatu.
“Gampong ini hanya akan maju jika kita semua terlibat dan bersatu. Saya memohon doa dan dukungan, serta tetap membutuhkan saran dan kritik dari seluruh warga demi membawa Leu-Ue ke arah yang lebih baik,” sebutnya.
Masyarakat Leu-Ue menaruh harapan besar kepada sosok yang dikenal komunikatif, kreatif, dan memiliki rekam jejak pengalaman yang kuat tersebut. Yusri diharapkan mampu memperkuat tata kelola pemerintahan gampong yang lebih modern, transparan, efisien, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Sebagai informasi lainya, tradisi peusijuk tersebut merupakan ritual adat Aceh sebagai bentuk ungkapan syukur sekaligus permohonan doa keberkahan terhadap berbagai peristiwa penting, termasuk pengukuhan pemimpin baru dari berbagai tingkatan, baik itu di tingkat gampong, maupun tingkatan di atasnya.(**)















