Singkil | Atjeh Terkini.id – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Persada Karina (GPK) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor PT Socfindo Kebun Lae Butar, Kamis (20/11/2025)
Aksi yang dipimpin Boas Tumangger bersama beberapa desa di Kecamatan Gunung Meriah dan Simpang Kanan lancarkan di depan gerbang kantor PT Socfindo Kebun Lae Butar yang berada di Kecamatan Gunung Meriah,kabupaten Aceh Singkil.
Massa menyuarakan sembilan tuntutan yang ditujukan kepada PT Socfindo Kebun Lae Butar dan Aparat Penegak Hukum (APH), Kabupaten Aceh Singkil yaitu;
1. Mendesak Satlantas Polres Aceh Singkil menindak PT Socfindo atas aktivitas bongkar muat yang diduga menyebabkan gangguan lalu lintas hingga menelan korban jiwa warga Sanggaberu Silulusan.
2.Meminta perusahaan menumbang dan membersihkan pohon sawit yang berada di sepanjang Jalan Tulaan–Silulusan sepanjang 3,95 km karena dinilai melanggar ketentuan jarak tanam dari badan jalan.
4. Mendesak pembukaan akses jalan baru khusus operasional perusahaan demi mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.
5. Mendesak pelepasan sebagian lahan HGU kepada desa-desa berbatasan untuk fasilitas olahraga dan TPU minimal 2 hektare per desa.
6. Meminta Polres Aceh Singkil memproses laporan pidana terkait dugaan perusakan lahan warga di Desa Blok 15 pada 24 Agustus 2025 yang diduga melibatkan oknum perusahaan.
7. Mendesak kepolisian menerapkan kembali kewenangan penyelesaian 18 perkara adat sesuai Qanun Aceh Nomor 09 Tahun 2008, khususnya kasus tipiring yang melibatkan masyarakat dan perusahaan.
8. Menuntut perusahaan mengutamakan tenaga kerja lokal Aceh Singkil sesuai keahlian dan kebutuhan.
9. Mengancam menggelar aksi lebih besar dan menduduki lokasi jika tuntutan diabaikan.
Aksi itu dikawal dengan ketat aparat keamanan dari Tni-Polri kabupaten Aceh Singkil dan sempat menyebabkan arus lalu lintas melambat di sekitar kawasan Lae Butar.
Massa tampak terus berorasi di bawah terik matahari. Namun hingga siang hari, tak satu pun perwakilan PT Socfindo yang turun menemui para pengunjuk rasa.
Merespon tidak adanya pihak perusahaan yang menjumpai massa, mereka kemudian bergerak menuju titik lain, yakni jalan lintas Tulaan–Blok 15, dengan rencana menyetop kendaraan operasional perusahaan.
“Kalau ada mobil pengangkutan Socfindo yang lewat, tahan. Tapi jangan anarkis, tetap jaga ketertiban dan pastikan pengendara aman,” kata Koordinator aksi, Boas Tumangger, mengingatkan peserta dalam aksi tersebut. (Aiyub Bancin)















