
ACEH BESAR I Atjeh Terkini.Id- Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) melalui perwakilan BKKBN Provinsi Aceh mengunjungi Sekolah Lansia Ceria di Gampong Neuheun dan Lamnga, Aceh Besar. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kegiatan belajar menganyam daun kelapa menjadi ringkan (alas belanga), sebuah tradisi khas Aceh. Acara berlangsung di Masjid Komplek Jecky Chen, Gampong Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, pada Sabtu, 15 November 2025.
Kepala BKKBN Aceh, Safrina Salim, MK.Kes, didampingi oleh Ketua Tim Kerja Hakiemas, Jopi Dian Putra, beserta staf BKKBN, keuchik, dan tokoh masyarakat setempat, turut hadir dalam kegiatan ini. Mahasiswa Akademi Akupunktur juga memberikan pelayanan pengobatan gratis berupa pemeriksaan tensi darah kepada 30 siswa lansia berusia 60-80 tahun.
Safrina Salim menjelaskan bahwa Sekolah Lansia Ceria memberikan kesempatan bagi para lansia untuk belajar dan bermain bersama, mengembangkan keterampilan seperti menganyam daun kelapa menjadi ringkan, serta mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
“Melalui sekolah lansia ceria, mereka bisa bermain bersama dan ini salah satu misi BKKBN Aceh mengeluarkan mereka dari kesepian menuju keramaian, dengan harapan meskipun mereka tidak bisa bermanfaat kepada orang lain setidaknya mereka bisa mandiri,” ujarnya.

Keterampilan menganyam daun kelapa ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para lansia. Selain itu, komunitas Lansia Ceria juga menjadi wadah untuk bersosialisasi, berolahraga, dan mempersiapkan mental para lansia.
Dalam waktu dekat, BKKBN Aceh akan mewisuda 1.400 siswa Lansia Aceh Besar dan memberikan gelar “Sarjana Lansia Tangguh” di Dayan Dawood pada Rabu, 24 Desember 2025. Safrina menambahkan bahwa sebagian dari mereka sudah menjadi sarjana di masa muda, dan kini kembali meraih gelar sarjana di usia senja.
Setelah mengunjungi Gampong Neuheun, tim BKKBN Aceh melanjutkan perjalanan ke Gampong Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Di sana, mereka disambut oleh tokoh masyarakat setempat. Tujuan kunjungan kali ini adalah untuk memastikan kegiatan siswa lansia belajar tata cara memandikan jenazah berjalan dengan baik, dengan menghadirkan seorang ustadz dari Krueng Raya, Aceh Besar, sebagai pemateri.
Mukhtaruddin Fatani. S.H, salah satu siswa lansia dari Gampong Neuheun, menyampaikan dukungan penuh terhadap program Kemendukbangg/BKKBN. Ia mengapresiasi penyuluhan yang diberikan kepada lansia, bahkan di hari libur.
“Program-program ini perlu dukungan semua pihak, terutama pemerintah daerah, agar sekolah lansia ceria dirasakan manfaatnya. Selain menjadi ajang perkumpulan, sekolah lansia juga menjadi tempat bermain para nenek-nenek untuk menghilangkan galau,” ujar Mukhtaruddin, yang lebih dikenal dengan sebutan Apa Lambak.
“Program sekolah Lansia yang digagas oleh Kemendukbangg/BKKBN bukan sekadar tempat perkumpulan saja, selain belajar dan senam kesehatan juga menjadi wahana tempat bermain lansia, oleh karena itu saya kira perlu dukungan penuh tidak hanya pemerintah pusat melainkan pemerintah daerah juga penting,” pungkas mantan komedian Aceh tersebut.
Apa Lambak juga mengungkapkan bahwa dirinya adalah bagian dari 30 siswa lansia di Gampong Neuheun, Aceh Besar, yang akan menerima gelar Sarjana Lansia Tangguh bersama ratusan siswa lainnya se-Aceh Besar di Gedung Dayan Dawood. Tutup. (DK).














