Konflik Tapal Batas Kian Panas,  Pembangunan Jalan Baru Picu Kemarahan Warga 

- Jurnalis

Selasa, 23 September 2025 - 19:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Barat | Atjeh Terkini.id – Sebuah alat berat merek Zoomlion ZE215E yang disebut milik Bupati Nagan Raya TRK terpantau beroperasi di pinggiran Krueng Meulaboh, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Selasa (23/9/2025).

Alat tersebut digunakan untuk membuka badan jalan baru yang membelah aliran sungai menuju Tuwi Meulusong.

Seorang pekerja asal Nagan Raya, Tarmizi, mengaku proyek tersebut langsung diperintahkan oleh sang Bupati.

“Kami buat jalan atas instruksi Bupati Nagan Raya TRK. Alat ini milik beliau. Masih ada Alat berat lain yang akan masuk. Kami sudah bekerja sejak dua minggu lalu,” ungkapnya.

Kehadiran alat berat itu sontak memicu kemarahan warga Pante Ceureumen. Mereka menilai proyek jalan melanggar batas wilayah dan berpotensi memperkeruh konflik lama terkait tapal batas Aceh Barat–Nagan Raya.

Baca Juga :  Genjot Penggunaan Tanda Tangan Elektronik,  Percepat Transformasi Digital

“Ini tanah kami, wilayah Aceh Barat. Jangan seenaknya masuk dan membuka jalan di sini. Kalau dibiarkan, nanti akan menimbulkan masalah besar,” tegas Rajab, warga setempat.

“Kami minta pemerintah Aceh Barat segera turun tangan. Jangan sampai masalah tapal batas ini makin memanas hanya karena ada pihak yang semaunya membangun jalan,” tambah M. Idrus, tokoh pemuda Pante Ceureumen.

Camat Pante Ceureumen, Zulkanaini, memastikan lokasi jalan tersebut masuk dalam wilayah administrasi Aceh Barat. Ia meminta Pemkab segera mengambil langkah tegas.

“Kami sudah turun melihat langsung lokasi. Itu memang masih wilayah Aceh Barat. Kami mendesak agar Bupati Aceh Barat segera menyurati Pemkab Nagan Raya dan menghentikan aktivitas alat berat tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :  416 CPNS dan PPPK Terima SK di Aceh Barat

Anggota DPRK Aceh Barat, Syukur, juga menilai tindakan itu mengancam stabilitas masyarakat perbatasan.

“Ini bukan persoalan kecil, ini soal kedaulatan wilayah. Kalau tidak segera diselesaikan, konflik horizontal bisa pecah kapan saja. Kami di DPRK akan memanggil pihak terkait untuk rapat dengar pendapat,” katanya.

Informasi di lapangan menyebutkan, jalan yang sedang dibuka itu diduga bakal dijadikan garis batas antara Kecamatan Pante Ceureumen (Aceh Barat) dengan Kecamatan Seunagan Timur (Nagan Raya).

Hingga berita ini diturunkan, Atjehterkini.id telah berupaya menghubungi Bupati Nagan Raya TRK untuk meminta klarifikasi, namun belum mendapat tanggapan.(**)

Berita Terkait

Koneksi Putus di Tengah Banjir, Aceh Barat Pasang Starlink di 15 Titik
Banjir Pante Ceureumen Aceh Barat Menerjang Fasilitas Publik Kapolsek Tinjau Titik Kritis
Kantor Keuchik dan Rumah Warga Gampong Jambak Aceh Barat Hilang di Hantam Banjir
Konflik Tapal Batas Aceh Barat–Nagan Raya Memanas Lagi
Warga Gantungkan Asa Pada Ghufran Bangun Jembatan Desa Canggoi
Bang Syukur Apresiasi Kinerja Resmob Aceh Barat Bongkar Kasus Curanmor: “Kerja Cepat dan Berhati!”
TP PKK Aceh Barat Dorong Edukasi Rumah Sehat Layak Huni
Wabup Aceh Barat Salurkan Bantuan Korban Ledakan Tabung Oksigen 
Berita ini 343 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 21:27 WIB

Koneksi Putus di Tengah Banjir, Aceh Barat Pasang Starlink di 15 Titik

Sabtu, 29 November 2025 - 12:25 WIB

Banjir Pante Ceureumen Aceh Barat Menerjang Fasilitas Publik Kapolsek Tinjau Titik Kritis

Sabtu, 29 November 2025 - 12:00 WIB

Kantor Keuchik dan Rumah Warga Gampong Jambak Aceh Barat Hilang di Hantam Banjir

Minggu, 23 November 2025 - 21:01 WIB

Konflik Tapal Batas Aceh Barat–Nagan Raya Memanas Lagi

Sabtu, 22 November 2025 - 12:37 WIB

Warga Gantungkan Asa Pada Ghufran Bangun Jembatan Desa Canggoi

Berita Terbaru

Para pengungsi di kediaman Ketua IMI Kota Langsa

Langsa

Tampung 100 Pengungsi, Begini Kata Ketua IMI Langsa 

Senin, 1 Des 2025 - 22:18 WIB