Singkil | Atjeh Terkini.id – Siswa – siswi Unit Pengelola Teknis Dasar Satuan Pendidikan Formal (UPTD SPF) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Gunung Meriah sukses memukau publik dengan karya- karya seni bertema sejarah dan budaya Aceh Singkil dalam pementasan akhir Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
Karya – karya yang ditampilkan, berupa lukisan dan batik, tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga menghidupkan kembali kejayaan Singkil sebagai pusat perdagangan rempah – rempah di masa lalu.
Kepala Sekolah UPTD SPF SMP Negeri 1 Gunung Meriah, Dedi Sukiar, menyatakan, rasa bangganya atas keterlibatan siswa dalam acara ini.
“Ini adalah momen yang membanggakan bagi kami. Melalui seni, siswa – siswi tidak hanya mengekspresikan kreativitas mereka, tetapi juga memperkenalkan kembali sejarah Singkil yang kaya,” ungkapnya, Sabtu, (19/10/ 2024) kemarin.
lanjutnya, saya menambahkan karya yang dipamerkan memiliki nilai sejarah mendalam. Para siswa – siswi menggambarkan Singkil sebagai pusat perdagangan internasional pada abad ke -15, di mana komoditas seperti damar, kapur barus, lada dan hasil laut menjadi primadona.
“Visualisasi ini menampilkan kejayaan Singkil, yang dikenal hingga Eropa dan bangsa-bangsa lain sebagai sumber rempah-rempah berharga,” tambahnya.
Menurutnya, melalui seni, siswa-siswi dapat merasakan dan menghidupkan kembali sejarah, bukan hanya mempelajarinya di dalam kelas.
“Ini adalah bentuk nyata cinta mereka pada daerah serta kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya,” ujarnya.
Peran seniman M. Yasir, sebagai mentor juga mendapat apresiasi tinggi. Saya juga menilai, bimbingan dari seniman profesional sangat penting dalam mengasah kemampuan dan wawasan siswa- siswi.
“Kami beruntung mendapatkan bimbingan dari seniman yang kompeten. Para siswa- siswi belajar tidak hanya teknik melukis dan membatik, tetapi juga cara menafsirkan sejarah melalui simbol-simbol visual yang kuat,” tuturnya.
tambah Dedi, di bawah bimbingan M. Yasir, para siswa-siswi berhasil menerjemahkan sejarah Singkil sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dan komoditas alam pada abad ke-15 menjadi karya seni yang penuh makna.
Pameran ini membuktikan bahwa generasi muda di kabupaten Aceh Singkil memiliki kemampuan untuk mengapresiasi dan melestarikan warisan budaya melalui ekspresi kreatif.
Saya berharap pameran ini menjadi awal bagi perjalanan panjang siswa- siswi dalam mengembangkan kreativitas mereka.
“Kami ingin siswa-siswi unggul tidak hanya secara akademik, tetapi juga memiliki sensitivitas artistik yang kuat. Kegiatan ini diharapkan dapat terus menumbuhkan potensi seni dan budaya mereka,” katanya dengan penuh optimisme.
Sebagai langkah penting dalam memperkenalkan sejarah dan budaya Aceh Singkil kepada generasi muda, lagi lagi saya berharap pencapaian ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.
“Melalui seni, siswa- siswi dapat terus menjaga dan melestarikan warisan budaya Aceh Singkil,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru, orang tua, dan masyarakat yang telah mendukung suksesnya acara ini. Ini adalah bukti sinergi yang baik antara sekolah dan masyarakat dalam melestarikan budaya lokal.
Dengan karya seni yang sarat akan pesan sejarah dan budaya, siswa-siswi UPTD SPF SMP Negeri 1 Gunung Meriah menunjukkan bahwa seni adalah medium yang efektif untuk menghubungkan masa lalu, masa kini, dan menginspirasi masa depan.tutunya Dedi dengan gembira dan penuh semangat.(Aiyub bancin).