Banda Aceh l Atjeh Terkini.Id- Sebuah ruko yang berfungsi sebagai gudang aksesoris jok mobil di Kota Banda Aceh ludes terbakar.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh merespons cepat laporan yang diterima melalui call center (0651) 44123. Dua unit armada dari Posko Pelangi Gampong Mulia segera dikerahkan menuju lokasi kejadian di Jalan Jambi, kawasan Pasar Kartini, Peunayong, Kuta Alam, pada Rabu, 26 November 2025.
Setibanya di lokasi, petugas Damkar mendapati api sudah membesar di ruko lantai dua tersebut. Diduga kuat, bangunan itu digunakan sebagai gudang penyimpanan aksesoris jok mobil. Kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.30 WIB.
Menurut keterangan warga setempat, Efendi, yang juga pemilik usaha les privat di Peunayong, kebakaran bermula dari kepulan asap yang terlihat di bagian belakang ruko. Tak lama kemudian, api membesar dan sontak menarik perhatian warga sekitar. Personel TNI dan Polri dari Polda Aceh turut hadir mengamankan lokasi, memastikan petugas damkar dapat bekerja tanpa hambatan.
Efendi menambahkan, petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan karena pintu ruko terkunci rapat. Mereka terpaksa membobol kaca jendela di lantai dua untuk dapat menjangkau titik api. “Awalnya hanya asap kecil, tapi kemudian membesar dengan cepat. Saat kejadian, tidak ada orang di dalam gudang aksesoris jok mobil tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Efendi mengungkapkan ke khawatiran karena lokasi rukonya hanya berjarak sekitar 15 meter dari titik api. Ia pun bersiap untuk menyelamatkan dokumen-dokumen penting miliknya jika api terus membesar.
Komandan regu dari unit Pos Pelangi Gampong Mulia, M. Isa, menjelaskan bahwa timnya tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 00.00 WIB setelah menerima informasi dari kantor pusat. Pemadaman difokuskan pada lantai dua bangunan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
“Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah,” pungkas M. Isa. (DK)















