Aceh Selatan | Atjeh Terkini.id – Rusaknya sejumlah pintu air irigasi di wilayah Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, membuat ribuan petani mengeluh karena kesulitan mendapatkan pasokan air untuk mengairi sawah mereka. Kondisi ini telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir, sehingga sebagian lahan terancam gagal tanam.
Para petani berharap pemerintah daerah khususnya Dinas terkait segera turun tangan memperbaiki pintu-pintu air yang rusak agar distribusi air ke lahan pertanian kembali normal. Mereka menilai, jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut, maka hasil panen padi tahun ini akan menurun drastis.
Masyarakat petani yang kami temui langsung dilokasi,Gampong Kota Fajar ,yang bernama Salmini dan Sudirman, mengaku sudah hampir tiga bulan ini lahan sawahnya kering akibat aliran air Irigasi tidak sampai ke persawahan ucapnya.
Hampir menyeluruh sawah tidak ada air (kering) dari belakang masjid kota Fajar sampai ke simpang Empat di belakang kantor camat Kluet Utara, termasuk desa Jambo mayang, serta uala bau, akibat pintu saluran irigasi banyak rusak, dinas terkait dan penjaga pintu air mohon perhatian segera, ucapnya dengan kesal.

Lanjutnya, sudah lama air tidak mengalir ke sawah kami. Pintu air banyak yang rusak, jadi air dari saluran utama tidak bisa masuk. Kalau begini terus, kami bisa gagal tanam,” keluhannya kepada wartawan Atjeh Terkini.id, Minggu (2/11/2025).
Para petani berharap pemerintah daerah atau dinas terkait segera turun tangan memperbaiki pintu-pintu air yang rusak agar distribusi air ke lahan pertanian kembali normal. Mereka menilai, jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut, maka hasil panen padi tahun ini akan menurun drastis.
Masyarakat berharap pihak terkait segera melakukan pendataan dan perbaikan pada sistem irigasi yang rusak demi menjaga keberlangsungan produksi pertanian di kawasan Kluet Utara.
Terkait kekeringan ini, kami coba menghubungi kepala dinas PUPR Aceh Selatan, Syaiful Kamal ST. MT melalui kabid Kabid Sumber Daya Air PUPR Aceh Selatan Ir. Rima Evedhendedy, ST. MSP: mengatakan benar kalau kekurangan pasokan air di sawah warga karena wilayah di paya dapur, di Gunung pudung, di beutong.
Dari hasil pantauan lapangan kondisi debit sungai mengecil, berhubung irigasi gasi masih menggunakan sistem free intake maka sangat ber pengaruh dengan debit sungai. Jika air sungai menyusut maka debit yg masuk ke intake irigasi tidak maksimal.
Upaya kita telah melakukan koordinasi ke pemerintah provinsi di dinas pengairan untuk mengambil langkah cepat mengatasi hal ini, besok akan di kabarkan perkembangan nya.ucap rima
Dalam hal kunjungan pihak bapenas RI dua minggu lalu. juga telah kita tunjuk kan kondisi irigasi dan menyampaikan permohonan usulan pembamgunan bendung permanen di 3 irigasi guna menghindari dampak kekeringan dan dalam rangka menyukseskan program ketahananan pangan nasional.tutupnya.(Khairul Miza)















