Meulaboh | Atjeh Terkini.id – Cuaca panas ekstrem yang tengah melanda sebagian besar wilayah Aceh juga memicu perhatian berbagai kalangan, termasuk dari tokoh-tokoh masyarakat lokal. Salah satu tokoh tersebut adalah Ratjab, mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Meulaboh.
Dalam keterangannya kepada media Atjeh Terkini.id Sabtu 31 Mei 2025 , Rajab menyampaikan keprihatinannya atas fenomena suhu tinggi yang terus terjadi selama beberapa hari terakhir. Ia juga mengimbau masyarakat Meulaboh dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap potensi kesehatan dan bencana lingkungan yang dapat terjadi.
“Cuaca panas seperti ini bukan hal biasa. Kita harus lebih hati-hati, terutama dalam menjaga kesehatan anak-anak dan lansia. Selain itu, jangan sampai kita membakar lahan atau sampah sembarangan karena bisa menimbulkan kebakaran besar,” tegas Rajab.
Waspada Bahaya Kebakaran Lahan
Menurut Rajab, pengalaman selama konflik maupun pasca konflik telah memberinya pemahaman penting tentang bagaimana kondisi lingkungan yang rusak bisa memperburuk situasi sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kita pernah melalui masa sulit dulu. Sekarang saatnya kita jaga alam kita. Jangan sampai kelalaian kita hari ini justru merugikan masa depan anak cucu kita,” ujarnya dengan penuh penekanan.
Ia juga meminta pemerintah daerah, khususnya di wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela), untuk meningkatkan sosialisasi bahaya kebakaran lahan serta mendirikan posko tanggap darurat di titik-titik rawan.
Dukungan terhadap Peringatan BMKG
Pernyataan Rajab sejalan dengan peringatan resmi yang disampaikan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda terkait suhu ekstrem di wilayah Aceh yang mencapai 36,1°C. Kondisi langit cerah dan minim awan menyebabkan sinar matahari masuk secara maksimal ke permukaan bumi tanpa penghalang, sehingga menimbulkan efek panas yang menyengat.
Selain itu, kondisi kelembapan yang bervariasi dan hembusan angin hingga 30 km/jam turut memperparah risiko kebakaran.
Ajakan untuk Gotong Royong dan Solidaritas Warga
Lebih lanjut, Rajab juga mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan dan bekerja sama menjaga lingkungan, terutama di wilayah pedesaan yang rentan terbakar saat musim kemarau panjang.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Ini tugas kita semua. Kalau kita lihat ada api atau orang yang mau bakar sampah sembarangan, mari kita tegur baik-baik. Lebih baik mencegah daripada menyesal,” pungkasnya.
Rajab, yang kini dikenal sebagai salah satu tokoh perdamaian di Meulaboh, menegaskan bahwa peran masyarakat sipil sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keselamatan lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.(TTM)