Langsa | Atjeh Terkini.id – Dr Amiruddin Yahya Azzawiy MA, menegaskan bahwa peran Pj Wali Kota Langsa Dr Syaridin harus menjadi lokomotif sebagai mediator memecah kebuntuan kisruh yang terjadi di tubuh legislatif (DPRK Langsa – red).
“Kita mendorong Pj Wali Kota Langsa segera melakukan dialog untuk memecah kebuntuan atas kisruh yang selama ini terjadi di tubuh legislatif,” tegas Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada IAIN Langsa ini kepada sejumlah wartawan di Liqa Kupi, Minggu, (9/3/2025) malam.
Masih menurutnya, kewenangan Pj Wali Kota Langsa yang juga sebagai manajerial di Pemko Langsa untuk mencari formulasi yang mumpuni untuk melakukan mediasi kisruh saat ini yang terus berkepanjangan.
Lantas, Dr Amiruddin yang kerab disapa Emi, meminta dan mendorong Pj Wali Kota Langsa segera mengambil sebuah kebijakan yang arif terkait kisruh ini dan tidak menjadi pembiaran yang menciptakan bola panas.
Pun demikian, momentum bulan Ramadan adalah waktu yang pas untuk melakukan rekonsiliasi terhadap para dewan yang tak kunjung terselesaikan.
“Kami selaku akademisi meminta dan mendorong Pj Wali Kota Langsa segera melakukan konsolidasi terhadap para anggota dewan,” pinta Dr Emi.
Sebagai top leader atau pucuk pimpinan di Kota Langsa memiliki kewenangan untuk melakukan langkah-langkah politik agar 25 anggota dewan bisa menjalankan fungsinya demi perbaikan dan perkembangan Kota Langsa.
“Pj Wali Kota Langsa harus memberikan pembelajaran politik yang apik dan jangan ada asumsi publik terjadi kegagalan kepemimpinan di penghujung jabatannya sebagai Wali Kota Langsa,” imbuh Dr Emi yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada IAIN Langsa.
Sambungnya, saat ini Perwal dan pengesahan APBK tahun 2025 tak kunjung terselesaikan, ibarat ke langit tak sampai begitu juga ke bumi tak berpihak. Hal ini bisa memicu polemik di kalangan ASN dan juga mempengaruhi geliat ekonomi warga secara signifikan.
Dampak dari persoalan tersebut juga mematik reaksi dari banyak kalangan dan dirasakan banyak orang akibat tak kunjung ada Perwal, dan parahnya lagi hingga saat ini juga belum ada jadwal pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa terpilih.
“Kenapa hal ini kita sampaikan ke publik, karena kisruh legislatif yang terjadi di kota jasa saat ini tak kunjung terselesaikan, ini adalah sejarah baru dalam dunia perpolitikan di tengah Indonesia melakukan efesiensi,” timpal Dr Emi.
Kiranya Pj Wali Kota Langsa tidak berdiam diri atas fenomena yang terjadi dan kemelut di tubuh para anggota dewan, jangan sampai warga menilai roda pemerintah indah diawal berujung bobrok pada akhirnya.
“Sekali lagi kami minta pada Pj Wali Kota Langsa lakukan mediasi yang berujung islah para anggota dewan dengan komunikasi yang baik, semoga kisruh ini dapat berakhir dengan baik, dimana bulan suci Ramadan bulan penuh berkah,” tutup Dr Emi.(**)