Bireuen | Atjeh Terkini.id – Potret kehidupan Seorang Pemuda yang berasal dari Desa Alue Ie, Kecamatan Peusangan Siblah Kreung, Kabupaten Bireuen.
Ia sudah bertahun-tahun hidup di Kota Juang bekerja sebagai satpam salah satu SMA Negeri kota Bireuen. Hal tersebut dilakoninya demi untuk mendapatkan sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Hendri Saputra (36) mengaku kurang lebih 10 tahun menjadi tenaga kontrak sebagai satpam. Ia mendambakan perhatian dari pemerintah setempat agar dirinya dan teman seprofesi agar diangkat menjadi pegawai.
“Kami mendambakan itu, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih layak, karenanya mendambakan pemimpin yang memperjuangkan nasip orang orang yang bekerja sebagai satpam,” ujar Hendri.
Kata Hendri, kami sebagai tenaga kontrak sangat mendambakan sosok atau figur pemimpin yang bisa memperhatikan dan memperjuangkan nasib tenaga kontrak yang ada di Kabupaten Bireuen.
Apalagi untuk mencari pekerjaan yang layak sangat susah sekarang ini, dalam hal ini saya tidak mengajak siapapun untuk memilih Paslon nomor 1, nomor 2 ataupun pun nomor 3 sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen dalam Pilkada 2024 ini.
Hanya saya berharap atas kesadaran kita semua, yang masih menjadi tenaga kontrak untuk bisa bijak memilih Pemimpin, yang bisa membawa perubahan untuk kita dan jangan sampai salah pilih pemimpin yang tidak memikirkan kita kedepan, sebutnya.
Menurut nya masyarakat Bireuen tidak membutuhkan pemimpin yang pembohong dengan janji janji manis saja, sudah cukuplah kita selama ini terpuruk dan merosot di segala bidang, dan angka kemiskinan terus meningkat, serta jumlah pengangguran bertambah bahkan tenaga kontrak tidak ada kepastian untuk di angkat menjadi pegawai, saya mengatakan ini apa yang saya dan rekan rekan rasakan, apalagi masyarakat pedalaman masih sangat membutuhkan infrastruktur sampai saat ini bisa di katakan masih jauh tertinggal.
Hendri berharap semoga ketiga calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen siapapun nanti yang terpilih, bisa memikirkan nasib tenaga kontrak khususnya dan masyarakat Bireuen pada umumnya, pungkasnya Hendri.(UmarAPandrah/Adi S).