Banda Aceh | Atjeh Terkini.id- Diduga akibat lemahnya pengawasan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satgas PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh, manusia silver dadakan kembali muncul di salah satu warung kopi (warkop) di kawasan Lamnyong, perbatasan Kota Banda Aceh-Aceh Besar. 27/10/2025
Kehadiran manusia silver ini menarik perhatian pengunjung. Sebelumnya, sosok-sosok yang disebut berasal dari Sumatera Utara (Sumut) ini sering terlihat beroperasi di lampu merah perbatasan Banda Aceh-Aceh Besar dan singgah di warung kopi. Namun, belakangan mereka menghilang dan digantikan oleh manusia badut.
Fenomena manusia silver dan badut ini memicu kecaman dari masyarakat Aceh, yang menyebutnya sebagai “katroh loem penyeket Medan” (datang lagi penyakit Medan).
Ironisnya, budaya ini kini mulai memengaruhi remaja Aceh. Seorang remaja bernama Boy, asal Lhokseumawe dan menetap di Krueng Raya, Aceh Besar, mengaku menjadi manusia silver karena membutuhkan uang untuk memperbaiki handphone-nya yang rusak. Ketika ditanya mengenai asal cat perak yang ia gunakan, ia tidak memberikan jawaban pasti.
Saat ditanya apakah ia memiliki teman lain yang berprofesi serupa, Boy mengaku baru dua malam ini menjadi manusia silver.
“Nama saya Boy, asal Lhokseumawe, tinggal di Krueng Raya. Saya rela menjadi manusia silver karena butuh uang untuk memperbaiki HP yang rusak,” ujar Boy.
Ketika ditanya apakah cat tersebut berbahaya bagi kesehatan, ia mengaku tidak tahu dan hanya merasakan mata perih. Demikian pengakuan singkat Boy. (DK).















