Meulaboh | Atjeh Terkini.id – Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, secara resmi melaunching Mal Pelayanan Publik (MPP) Aceh Barat yang berlokasi di Jalan Nasional, Kota Meulaboh, Kamis (16/10/2025).
Peresmian MPP tersebut turut dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), perwakilan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), serta jajaran BUMN dan BUMD.
Dalam sambutannya, Bupati Tarmizi menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas berdirinya MPP yang dihadirkan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Meulaboh ke-437.
“Kehadiran MPP ini membawa semangat baru bagi Aceh Barat. Di sinilah masyarakat dapat merasakan pelayanan yang mudah, cepat, dan ramah. Cukup datang ke satu tempat untuk mengurus berbagai kebutuhan tanpa harus berpindah-pindah kantor,” ujar Tarmizi.
Ia menjelaskan, MPP Aceh Barat merupakan pusat pelayanan terpadu yang mengintegrasikan berbagai layanan pemerintah, BUMN, BUMD, dan lembaga lainnya di bawah satu atap.
“Sebanyak 19 instansi dan lembaga pelayanan hadir di MPP Aceh Barat. Mulai dari layanan kependudukan, perpajakan, perizinan, pertanahan, kesehatan, hingga keagamaan dan zakat, semua dapat diakses di satu lokasi,” tambahnya.
Dengan hadirnya MPP, masyarakat kini tidak perlu lagi bolak-balik mengurus keperluan di tempat berbeda. Semua kebutuhan administrasi sudah tersedia dalam satu sistem terpadu dengan proses yang lebih cepat dan efisien.
“Kedepan, insyaallah kami juga akan mendorong penerapan layanan berbasis digital service, sehingga masyarakat dapat mengurus dokumen dari rumah tanpa harus antre panjang,” ungkapnya.
Bupati Tarmizi turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan MPP Aceh Barat. Ia juga berpesan agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan petugas pelayanan menjaga integritas serta memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah awal menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik. MPP ini harus menjadi mal yang melayani, bukan sekadar bangunan megah tanpa makna,” tutupnya.