Meulaboh | Atjeh Terkini.id – Suasana musim panen kacang tanah di Gampong Semantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, disambut dengan semangat kerja keras oleh para petani, khususnya perempuan.
Di bawah terik matahari, mereka mencabut tanaman kacang, memisahkan hasil dari batang, lalu mengemasnya ke dalam karung secara manual.
Meskipun hasil panen menjadi tumpuan utama ekonomi warga, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak tantangan yang dihadapi para petani, terutama soal akses bibit, modal, dan pemasaran.
Ibu Nur laila (45), salah satu petani yang terlibat langsung dalam panen ini mengungkapkan harapannya. “Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah, terutama bibit dan modal. Kalau ada dukungan itu, kami bisa lebih giat lagi dan hasil panennya bisa lebih baik,” katanya saat ditemui di lokasi panen.

Kondisi lebih sulit dialami oleh para buruh tani harian seperti Mak Dah (58). Ia bekerja sebagai pemetik kacang dengan penghasilan yang sangat terbatas. “Dalam sehari saya cuma bisa isi 4 kaleng. Satu kaleng dihargai lima ribu rupiah. Jadi ya cuma dua puluh ribu sehari. Tapi tetap kami syukuri, ini pekerjaan yang kami bisa,” ungkapnya.

Melihat kenyataan ini, Idrus (49), salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Pante Ceureumen, menyampaikan pentingnya membangun sistem pendukung yang kuat bagi petani. “Ke depan, insya Allah akan hadir Koperasi Merah Putih. Koperasi ini akan jadi tempat bagi petani untuk mendapatkan bibit, modal, dan juga memasarkan hasil panen. Kalau koperasi ini berjalan, Gampong Simantok bisa lebih maju dan petani tidak lagi tergantung pada tengkulak,” ujarnya.

Panen kali ini menjadi cerminan nyata peran penting perempuan dalam sektor pertanian desa. Namun tanpa dukungan nyata dari pemerintah dan sistem ekonomi yang adil, potensi mereka tidak bisa berkembang maksimal.
Masyarakat Gampong Simantok berharap perhatian dari pemerintah dan lembaga terkait tidak hanya hadir dalam bentuk program, tapi juga pendampingan dan akses jangka panjang agar pertanian rakyat benar-benar berdaulat dan sejahtera.(TTM)
















