Banda Aceh I Atjeh Terkini.id- Dalam rangka memperingati hari anak sedunia Keluarga kemendukbangga)/ BKKBN Perwakilan BKKBN Prov Aceh laksanakan seminar Parenting peran Ayah berkolaborasi pengasuhan anak,
Dengan mengusung tema “Harmoni Peran ayah dan Ibu dalam Pengasuh Sebagai ketahanan Pangan Keluarga”
kegiatan tersebut di hadiri ratusan tamu undangan terdiri daripada tokoh pemerhati pengasuh anak serta masyarakat umum lainnya padati ruang Aula Arafah, Asrama Haji di Banda Aceh. pada Selasa, (18/11/2025),

Maraknya isu tentang hilangnya sosok ayah dalam pengasuhan anak, serta peran ibu yang dianggap terlalu dominan dalam pengasuhan anak, mendorong Kementrian Kependudukan dan Pembangunan.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, SKM, M.Kes, dalam sambutannya, mengutarakan seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana sebenarnya ayah dan ibu harus bisa berkolaborasi dalam melakukan pengasuhan anak.
“Kami mengharapkan kegiatan ini semoga bisa memberikan pemahaman dan kontribusi nyata dalam berkolaborasi antara ayah dan ibu, membangun komunikasi di lingkungan keluarga dalam rangka memberikan pengasuhan pada anak,” jelas Safrina.
Acara yang bertajuk “Harmoni peran Ayah dan Ibu dalam Pengasuhan sebagai Pondasi Ketahanan Keluarga”, tersebut dibuka oleh istri Wakil Gubernur Aceh, Mukarramah Fadlullah. Ia menyampaikan bahwa pola pengasuhan anak adalah pondasi dalam pembangunan keluarga yang bahagia. Ia juga meyakini bahwa kolaborasi antara Pemerintah Aceh, BKKBN, dan seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama bisa meningkatkan pemahaman dan kualitas keluarga, yang diawali dengan pola asuh yang baik.
“Kualitas keluarga yang baik tidak bisa dilepaskan dari pola asuh anak yang harmonis antara ayah dan ibu, dan semoga seminar ini tidak berhenti sampai disini saja namun bisa diaplikasikan dalam kehidupan sosial sehari-hari,” ungkapnya.
Acara seminar ini juga dihadiri oleh pengurus TP- PKK Aceh, Kepala SKPA, pengurus PAUD/TPA Banda Aceh, Pegiat Komunitas anak dan para Mitra Pentahelix. Kegiatan berlangsung khidmat dengan pemaparan materi dari Guru besar Psikologi UIN ArRaniry, Prof. Syafrilsyah Syarif, Nucke Yulandari, M.Psi, Psikolog., praktisi, dan dosen psikologi USK.
Pentingnya kehadiran sosok ayah
Prof Syafrilsyah, dalam paparannya menungkapkan bagaimana pentingnya sosok ayah dalam proses pengasuhan anak. Ayah sebagai Qawwam (pemimpin, pelindung, red.) memiliki tanggung jawab nilai, arah dan stabilitas keluarga. Selain sebagai teladan utama, ayah juga merupakan pembimbing spiritual, pelindung emosi serta pemberi jaminan keamanan bagi keluarga. Ia memberikan contoh bagaimana anak bisa saja menjadi korban bully di luar rumah, yang menjadikan anak tersebut melakukan hal-hal yang diluar nalar.
Lanjutnya, dalam hal ini, peran ayah yang bisa membimbing bagaimana anak tersebut jangan sampai menjadi korban pembulian.
Prof. Syafril, juga menuturkan bagaimana pentingnya kolaborasi dalam pengasuhan anak dan pengelolaan keluarga pada umumnya. Pengasuh adalah tim, ayah dan ibu.
“Komunikasi antara pasangan adalah pondasi dalam ketahanan keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu, Nucke Yulandari, seorang praktisi, psikolog dan Dosen Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, menyoroti khusus bagaimana pentingnya kolaborasi antara Ayah dan Ibu dalam menjaga keharmonisan di lingkup keluarga, termasuk dalam pola pengasuhan anak.
Jelasnya, semua dimulai dari pembinaan mental dan kesiapan saat menikah. Menurutnya, pernikahan itu dinamis, oleh karena itu pasangan perlu saling memahami dan menyadari bahwa setelah menikah akan banyak perubahan dalam hidup. Dari situlah bagaimana pentingnya menjaga kecocokan satu sama lain.
Terkait dengan pola asuh anak, Nucke menjelaskan, bahwa ayah dan ibu membawa kekuatan yang berbeda, namun itu semua saling melengkapi. Ketahanan keluarga lahir dari keharmonisan hubungan dan peran masing-masing.
“Anak membutuhkan kehadiran keduanya untuk bisa tumbuh sehat dan bahagia,” pungkas Nucke dalam paparan materinya. (**)















